- Oleh MC KAB SLEMAN
- Sabtu, 28 September 2024 | 23:48 WIB
: Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo melakukan pemantauan Posko Utama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman yang berada di Kapanewon Pakem pada Kamis (11/7/2024).
Oleh MC KAB SLEMAN, Jumat, 12 Juli 2024 | 23:28 WIB - Redaktur: Santi Andriani - 307
Sleman, InfoPublik - Menindaklanjuti peningkatan aktivitas Gunung Merapi yang terus meningkat sejak Juni 2024, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo melakukan pemantauan Posko Utama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman yang berada di Kapanewon Pakem pada Kamis (11/7/2024).
Meski tidak ada peningkatan status Gunung Merapi maupun peningkatan zona bahaya yang direkomendasikan, Bupati Sleman ingin memastikan kesiapsiagaan BPBD Sleman dalam menanggapi kenaikan aktivitas vulkanik Gunung Merapi baik itu dari segi logistik, peralatan, transportasi, maupun petugas sebagai upaya mitigasi dalam menghadapi ancaman bahaya erupsi Gunung Merapi.
“Alhamdulillah sekarang sudah melandai, tetapi masyarakat diharapkan tetap waspada dalam beraktivitas terutama masyarakat yang berada di kawasan rawan bencana (KRB) III Gunung Merapi,” imbau Kustini.
Kustini juga mengharapkan agar masyarakat maupun wisatawan bisa mematuhi zona aktivitas yang aman sesuai rekomendasi dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).
Selaras dengan hal tersebut, Kepala Pelaksana BPBD Sleman Makwan juga menjelaskan bahwa aktivitas Gunung Merapi terkini masih cukup tinggi, yaitu ditandai dengan muntahan material vulkanik dan deformasi. “Beberapa kali terjadi luncuran lava pijar dalam satu minggu terakhir dan cukup tinggi,” jelas Makwan.
Pemerintah Kabupaten Sleman memperpanjang status “SIAGA” Gunung Merapi melalui Surat Keputusan Bupati Sleman Nomor 27.21/Kep.KDH/A/2024 tentang Perpanjangan Penetapan Status Siaga Darurat Erupsi Gunung Api Merapi.
Sementara berdasarkan laporan aktivitas Gunung Merapi pada 10 Juli 2024 yang disampaikan oleh BPPTKG, terpantau aktivitas vulkanik Gunungapi Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif.
Berdasarkan laporan tersebut, potensi bahaya saat ini meliputi guguran lava dan awan panas pada sisi selatan-barat daya, yaitu di Sungai Boyong (sejauh lima kilometer) serta Sungai Bedog, Krasak, dan Bebeng (sejauh maksimal tujuh kilometer). Sementara pada sisi tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal tiga kilometer dan Sungai Gendol lima kilometer. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius tiga kilometer dari puncak.
Meski demikian, kondisi masih aman dan masyarakat tetap dapat beraktivitas seperti biasa namun diimbau untuk tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya serta waspada bahaya lahar dan awan panas guguran saat terjadi hujan di sekitar Gunung Merapi. (MC Kab. Sleman)