- Oleh Dian Thenniarti
- Jumat, 1 November 2024 | 13:40 WIB
: Kadis Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (P2KBP3A) Buleleng, I Nyoman Riang Pustaka. (Foto: istimewa)
Oleh MC KAB BULELENG, Selasa, 9 Juli 2024 | 17:23 WIB - Redaktur: Bonny Dwifriansyah - 254
Buleleng, InfoPublik - Usai memperoleh penghargaan Program Percepatan Penurunan Angka Stunting oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI pada 28 Juni Lalu, Kadis Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (P2KBP3A) Buleleng, I Nyoman Riang Pustaka, menegaskan akan mendorong terbentuknya Forum Generasi Berencana (Genre) di seluruh desa/kelurahan se-Kabupaten Buleleng dalam rangka menuntaskan permasalahan stunting hingga ke pelosok desa.
Hal itu terungkap dalam giat dialog interaktif “Stunting Menurun, Penghargaan Meningkat” di salah satu radio siaran swasta di Kota Singaraja, Selasa, (9/7/2024).
Riang menilai penanganan stunting di Buleleng tidak akan maksimal jika tidak dibarengi dengan partisipasi aktif seluruh lapisan masyarakat. Hal itu dikatakan atas kajiannya bahwa penurunan stunting berhasil jika masyarakat paham dan sadar tentang pentingnya menjaga kesehatan sedari dini.
“Menjaga Kesehatan adalah kunci penurunan stunting. Sekarang kami fokus menyasar remaja Buleleng sebagai hulunya. Remaja pranikah ini harus sadar akan Kesehatan sebelum menikah untuk menjamin kualitas generasi penerusnya yang bebas stunting,” papar Riang.
Ditambahkannya, program Dinas P2KBP3A Buleleng tahun ini yang menyasar generasi muda melalui pembentukan Forum Genre telah tersebar di 129 desa di Kabupaten Buleleng. Peran forum itu adalah untuk memberikan edukasi secara berkelanjutan dan terjadwal kepada masyarakat hingga ke pelosok di masing-masing desa.
Riang juga menyampaikan, selain memberikan edukasi terkait pencegahan stunting, Forum Genre juga memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang tidak sempat atau belum datang ke Posyandu. “Tahun ini kami dorong lagi pembentukan Forum Genre hingga ke seluruh desa/kelurahan di Buleleng. Saya meyakini jika remaja sudah disiapkan dengan baik, ke depannya akan mampu menjadi pasangan keluarga baru dengan pemahaman yang baik tentang stunting,” tuturnya.
Selain itu, Riang juga menjelaskan bahwa Pusat Informasi Konseling (PIK) remaja sudah terbentuk jauh sebelumnya, namun mekanisme pelaksanaan PIK tidak lagi monoton terjun langsung ke lapangan, melainkan dikolaborasikan melalui konseling via dalam jaringan atau online.
Konseling via online dinilai dapat menjangkau lebih banyak sasaran edukasi. Khusus untuk wilayah yang kualitas internetnya kurang baik maka akan ditindaklanjuti dengan turun langsung ke lokasi sasaran. Dijelaskan pula, masyarakat dapat men-download aplikasi Elektronik Siap Nikah dan Hamil (ELSIMIL) Calon Pengantin pada perangkat android di playstore sebagai pusat informasi seputar Kesehatan diri pranikah.
Pada penghujung dialog, Riang kembali menyampaikan bahwa pihaknya akan terus melakukan upaya kolaborasi untuk menurunkan angka stunting di Buleleng, tentunya dibarengi dengan dukungan seluruh lapisan Masyarakat. Untuk itu, kesadaran masyarakat untuk mencegah stunting lebih baik daripada penanganan setelah terjadi stunting pada anak.
“Mari kita jaga terus kondisi yang sudah baik ini, lakukan konsultasi di fasilitas kesehatan jika menemui gejala stunting pada anak. Saya mohon masyarakat pro aktif bilamana mendapat edukasi dari tenaga pendamping. Ini penting untuk kesehatan diri sendiri dan masa depan keluarga, bukan untuk pemerintah,” ujar Riang. (MC Kab.Buleleng/Agst)