- Oleh MC KAB BLORA
- Jumat, 22 November 2024 | 20:35 WIB
: Kepala Cabang PDAM Cepu Subiyanto membenarkan, air PDAM terdampak limbah pabrik di kawasan hulu sungai sehingga warna air yang sebelumnya jernih berubah menjadi coklat kemerahan.
Oleh MC KAB BLORA, Jumat, 5 Juli 2024 | 08:09 WIB - Redaktur: Santi Andriani - 235
Blora, InfoPublik - Tercemarnya air Sungai Bengawan Solo berdampak pada kualitas air Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Amerta.
Kepala Cabang PDAM Cepu Subiyanto membenarkan, air PDAM terdampak limbah pabrik di kawasan hulu sungai sehingga warna air yang sebelumnya jernih berubah menjadi coklat kemerahan. Hal itu ditengarai karena polutan atau limbah yang sering terjadi di Bengawan Solo.
"Akibatnya, air di rumah para pelanggan tampak keruh dan berubah warna menjadi coklat kemerahan. Petugas merasa kewalahan menjernihkan air yang diduga tercemar limbah pabrik di kawasan hulu sungai sehingga air yang dihasilkan tidak sesuai dengam harapan dan memicu komplain pelanggan," jelasnya di Cepu, Kamis (4/7/2024).
Guna mengurangi kadar perubahan warna air, petugas telah diterjunkan di titik penyedotan air PDAM di tepi bengawan serta diupayakan semburkan lumpur untuk menjernihkan warna.
Subiyanto mengatakan, tentu banyak pelanggan yang komplain. Namun, belum ada kebijakan untuk memberikan relaksasi dengan perubahan kualitas.
Direktur PDAM Blora Yan Riya Pramono meminta maaf atas kualitas air yang tersambung di rumah setiap pelanggan. Pihaknya mengaku, saat ini, telah mengupayakan agar air bisa kembali jernih. (MC Kab. Blora/Teguh).