- Oleh Untung Sutomo
- Minggu, 20 Oktober 2024 | 20:44 WIB
: Istri mendiang Presiden ke-4 Republik Indonesia, Abdurrahman Wahid, Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid mengikuti kegiatan buka puasa bersama dengan anak yatim dan lintas agama.
Oleh MC KAB TEMANGGUNG, Kamis, 21 Maret 2024 | 11:33 WIB - Redaktur: Santi Andriani - 155
Temanggung, InfoPublik – Istri mendiang Presiden ke-4 Republik Indonesia, Abdurrahman Wahid, Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid mengikuti kegiatan buka puasa bersama dengan anak yatim dan lintas agama di Pendopo Pengayoman Kabupaten Temanggung, Rabu 20 Maret 2023, yang juga dihadiri Pj Bupati Temanggung, Hary Agung Prabowo.
Kegiatan yang salah satunya dimotori Gusdurian ini dihadiri juga putri bungsu Abdurrahman Wahid, Inayah Wahid, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) dan ratusan anak yatim. Acara berlangsung dengan penuh keakraban, karena diisi pula dengan sesi dialog.
Pj Bupati Hary Agung Prabowo menyampaikan terima kasih dan kebanggaannya atas kehadiran Sinta Nuriyah di Kabupaten Temanggung. Terlebih, kehadirannya berbarengan dengan bulan Ramadan yang penuh berkah dan penuh hikmah sehingga diharapkan semakin melecut peningkatan menjalankan ibadah. Kehadirannya pun dinilai Pj Bupati bisa menyatukan masyarakat lintas agama, karena hadir pula para kiai, pendeta, pastur dan lain-lain.
"Semoga semangat ini membawa kesempurnaan bagi hidup kita, dan berharap semua dapat meneladani Gus Dur. Bahkan setelah wafatnya, Gus Dur masih memberikan manfaat kepada masyarakat atas sikap toleransi dalam berbangsa dan bernegara. Sikap ini yang harus kita tiru," kata Hary.
Sementara Nyai Sinta, sapaan akrab Sinta Nuriyah, meminta masyarakat Kabupaten Temanggung untuk menjaga kerukunan sesama, meningkatkan persatuan dan kesatuan, serta memperkuat toleransi antar-umat beragama. Hal ini disampaikan dalam tausiyah kebangsaannya ‘Penguatan kesatuan mutlak, sebab Indonesia adalah bangsa yang majemuk’.
"Kita semua adalah satu, yaitu satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa, tetaplah hidup rukun dan damai. Kita semua bersaudara bangsa Indonesia tidak membeda-bedakan. Baik dari ras, agama, suku, dan budaya, untuk gotong royong, rukun, damai, dan saling menghargai tanpa melihat latar belakang agama dan suku," ujar Sinta Nuriyah.(Ary,Eknu,Tfa,Ekp)