- Oleh Farizzy Adhy Rachman
- Rabu, 18 Desember 2024 | 16:46 WIB
: Penanaman Padi Gogo yang dilakukan Kementerian Pertanian (Kementan) di Desa Tajur Kecamatan Long Ikis Kabupaten Paser, Selasa (19/3/2024). Foto: MC Paser/Mahmud
Oleh MC KAB PASER, Rabu, 20 Maret 2024 | 12:29 WIB - Redaktur: Untung S - 187
Paser, InfoPublik - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun) melakukan penanaman perdana padi gogo di lahan perkebunan kelapa sawit melalui program Kelapa Sawit Tumpang Sari Tanaman Pangan (Kesatria) di Desa Tajur, Kecamatan Long Ikis, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur (Kaltim), Selasa (19/3/2024).
“Program itu untuk mengatasi kondisi darurat pangan akibat dampak super el nino yang melanda hampir seluruh dunia,” kata Direktur Jenderal Perkebunan Kementan Andi Nur Alam Syah didampingi Sekretaris Ditjenbun Heru Tri Widarto usai melakukan penanaman bersama Kelompok Tani Bhineka Tunggal Ika II, Desa Tajur.
Ia mengatakan program Kesatria merupakan aksi nyata terhadap arahan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman. Penanaman tersebut untuk mendukung optimalisasi lahan perkebunan dan penambahan luas tanaman pangan, khususnya tumpang sisip padi gogo.
Adapun potensi luas areal tanam padi gogo di Kaltim seluas 7.787 hektare (ha), dan khusus di Kabupaten Paser seluas 7.410 ha.
“Potensi itu sangat besar untuk memperkuat ketahanan pangan. Ke depan harus lebih maksimal lagi lahan kebun sawit, kebun kelapa, atau lahan perkebunan lainnya yang belum menghasilkan,” katanya.
Pada kesempatan itu, Sekretaris Ditjenbun Heru Tri Widarto mengatakan, program tersebut dilakukan untuk memastikan ketahanan pangan aman terkendali dan memaksimalkan optimalisasi lahan perkebunan dapat tercapai.
“Tentunya pemerintah akan terus memonitor dan mengawal kegiatan ini agar dapat tercapai sesuai target dan memastikan produksi dapat memenuhi kebutuhan masyarakat ke depannya,” ucap Heru.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Paser Djoko Bawono mengapresiasi program Kementan karena telah mengembangkan potensi di Kabupaten Paser.
“Kami terus berupaya merealisasikan target potensi luas lahan yang ada di Kabupaten Paser sehingga dapat membantu memperkuat ketahanan pangan nasional,” ujar Djoko.
Diakuinya produktivitas padi gogo untuk luasan satu hektar memang tidak sebesar dibandingkan produktivitas padi sawah karena lokasinya di sela-sela kebun sawit atau di lahan kering.
“Jika dihitung dari hasil survei dan identifikasi pra-Calon Petani Calon dan Calon Lokasi (CPCL) tahun ini, kemungkinan padi gogo bisa tertanam seluas 1.274 hektar di sela-sela kebun sawit,” katanya.
Ia berharap Kementerian Pertanian bisa menerbitkan rekomendasi usulan program sawit rakyat atau PSR tahun ini sehingga dapat menambah luasan tanam padi gogo.
“Petani harus bersemangat menanam padi gogo karena itu merupakan program Kementan,” katanya. (MC Paser/Mahmud)