- Oleh Farizzy Adhy Rachman
- Rabu, 6 November 2024 | 15:25 WIB
:
Jakarta, InfoPublik – Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT) bergerak cepat dan berkolaborasi untuk mengoptimalkan peran desa dalam mewujudkan swasembada pangan.
Melalui Gerakan Nasional Pangan Merah Putih, desa-desa di seluruh Indonesia dihidupkan untuk mendukung swasembada pangan dan program Makan Bergizi Gratis (MBG).
“Desa adalah ujung tombak untuk mewujudkan mimpi besar Bapak Presiden Prabowo. Ini harus kita topang dengan baik,” kata Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, saat acara Gerakan Nasional Pangan Merah Putih Menuju Swasembada Pangan Berkelanjutan di Kantor Pusat Kementan, Rabu (6/11/2024).
Dalam program pekarangan pangan lestari untuk mendukung makanan bergizi, Kementan akan membagikan secara gratis benih cabai, benih sayuran, rumah benih, umbi-umbian, ayam/itik petelur, pakan, dan kandang, serta memberikan pendampingan. Selain itu, kepolisian berperan dalam pengawasan dan pembinaan.
“Untuk pangan bergizi, kita kolaborasi dengan Kemendes dan kepolisian untuk pengawasan dan pendampingan, sedangkan Kementan mendukung dengan benih bibit. Jadi, nantinya bahan baku untuk pangan bergizi akan diambil dari desa,” jelas Mentan Amran di hadapan 1.500 kepala desa yang hadir dari berbagai daerah, termasuk Jawa, Sumatra, dan Bali.
Mentan Amran menekankan bahwa desa akan berperan penting dalam mendukung pangan bergizi dan swasembada pangan. Gerakan ini diharapkan memberdayakan dan menggerakkan ekonomi kerakyatan di desa.
“Muaranya adalah pergerakan ekonomi di desa. Jadi, kita tidak perlu lagi mengambil dari kota atau tempat lain, tetapi bahan bakunya disiapkan di sekitar dapur pangan bergizi untuk anak-anak kita,” ungkap Mentan Amran.
Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes), Yandri Susanto, menyatakan bahwa kolaborasi ini dilakukan untuk mempercepat swasembada pangan dan mendorong desa-desa di seluruh Indonesia untuk memaksimalkan potensi yang ada di wilayahnya.
“Di desa terdapat banyak potensi. Mari kita petakan potensi masing-masing desa, misalnya desa ikan nila, desa tomat, desa kacang tanah, dan sebagainya. Jangan sampai desa dengan potensi yang luar biasa hanya menjadi penonton,” kata Mendes Yandri.
Dijelaskan Mendes Yandri, anggaran Dana Desa dari 2015 hingga 2024 mencapai Rp609 triliun. Pada 2023 tercatat mencapai Rp70 triliun, dan pada 2025 diperkirakan mencapai Rp71 triliun. Untuk mendukung swasembada pangan, Kemendes PDT mengalokasikan anggaran 20 persen dari dana desa untuk pengembangan ekonomi produktif sesuai dengan kearifan lokal.
Oleh karena itu, Kementan dan Kemendes PDT memperkuat komitmen untuk mewujudkan swasembada pangan dengan menandatangani nota kesepahaman (MoU) yang mencakup pencapaian swasembada pangan, pengembangan sarana dan prasarana produksi pertanian, sinergi program pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa, serta pertukaran data dan informasi.
Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, mengapresiasi sinergi positif berbagai pihak dalam menyukseskan swasembada pangan dan mewujudkan Indonesia Emas 2045. “Sesuai arahan Presiden Prabowo, kita harus mencapai swasembada pangan pada tahun 2028. Kita satu tim, semua pihak terlibat, kita perlu koordinasi dan menyatukan kekuatan,” katanya.