- Oleh Jhon Rico
- Rabu, 20 November 2024 | 18:15 WIB
: Sekda Djarot Supriyoto (keempat dari kanan) dan Kepala BBPOM Semarang Lintang Purba Jaya (ketiga dari kanan) bersama para pihak terkait pelaksanaan progam pangan aman BPOM usai penandatanganan berita acara komitmen pelaksanaan program,(Foto : Junaedi)
Oleh MC KAB SEMARANG, Kamis, 14 Maret 2024 | 19:03 WIB - Redaktur: Santi Andriani - 229
Bergas, InfoPublik – Pemerintah (Pemkab) Semarang bekerja sama dengan Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Semarang akan melaksanakan program Desa Pangan Aman (DPA). Dua desa yakni Desa Kenteng Kecamatan Bandungan dan Desa Rejosari Kecamatan Jambu terpilih jadi lokasi program DPA.
Sedangkan dua pasar yakni Pasar Bandungan dan Pasar Warung Lanang, Ambarawa akan menjadi pasar pangan aman berbasis komunitas. Selain itu ada 43 sekolah yang mengikuti program pangan aman jajanan anak sekolah.
“Kami sangat berterima kasih atas komitmen Pemkab Semarang menjalankan salah satu kegiatan prioritas nasional ini,” kata Kepala BBPOM Semarang, Lintang Purba Jaya saat acara Advokasi Keterpaduan Keamanan Pangan di Kabupaten Semarang di The Wujil Resort, Bergas, Kamis (14/3/2024) siang.
Acara advokasi dibuka oleh Sekda Djarot Supriyoto mewakili Bupati Semarang, H Ngesti Nugraha. Peserta advokasi berasal dari perwakilan OPD, para kepala desa dan perwakilan pengelola pasar yang dijadikan lokasi pelaksanaan program. Sedangkan para pengelola sekolah mengikuti acara secara daring. Pada acara itu juga dilakukan penandatanganan berita acara komitmen pelaksanaan program pangan aman BPOM oleh Sekda dan Kepala BBPOM serta para pengelola lokasi program.
Ditambahkan Lintang, pemilihan desa, pasar dan sekolah yang menjadi lokasi pelaksanana program berdasarkan kriteria tertentu. Pendampingan kegiatan oleh BBPOM bersama OPD terkait akan dilakukan selama setahun. Setelah itu para pengelola akan bergerak sendiri melaksanakan keamanan pangan. Dia juga berharap program ini dapat direplikasi oleh desa, pasar dan sekolah lainnya.
Bupati Semarang H Ngesti Nugraha dalam sambutan tertulis yang dibacakan Sekda berharap, Gerakan Masyarakat Hidup Sehat Sadar Pangan Aman (Germas Sapa) ini dapat meningkatkan standar keamanan pangan. Sehingga masyarakat dapat mengonsumsi makanan yang sehat dan aman. “Gerakan ini untuk mengurangi risiko cemaran fisik, kimia dan biologi pada makanan yang dikonsumsi masyarakat,” katanya.
Bupati menegaskan pemberdayaan komunitas yakni ibu rumah tangga, remaja, guru, siswa, penjaja makanan di kantin sekolah serta pedagang pasar harus dilakukan secara intensif. Sehingga gerakan ini dapat berhasil mencapai tujuan.
Kepala Bapperida, M Muslih yang juga hadir pada acara itu menjelaskan program Germas Sapa sejalan dengan misi Bupati Semarang dalam RPJMD 2021-2026. Yakni meningkatkan kualitas SDM unggul yang memerlukan keamanan pangan.(*/junaedi)