- Oleh Putri
- Jumat, 15 November 2024 | 05:37 WIB
: Kegiatan fogging pada beberapa titik di wilayah Desa Barombong, Kecamatan Gantarang, Bulukumba. (Foto: istimewa)
Oleh MC KAB BULUKUMBA, Rabu, 13 Maret 2024 | 17:11 WIB - Redaktur: Bonny Dwifriansyah - 243
Bulukumba, InfoPublik - Demam Berdarah Dengue (DBD) kembali menimbulkan kekhawatiran bagi masyarakat Bulukumba karena jumlah kasusnya cukup tinggi.
Memasuki awal 2024 hingga Maret 2024 (6/3/2024), tercatat ada 130 kasus DBD yang tersebar di seluruh desa dan kelurahan di wilayah Bulukumba, dengan case fatality rate (CFR) sebesar 1,3 persen. Data itu disampaikan oleh Etty Susanty, SKM, Pengelola Program DBD di Dinas Kesehatan Bulukumba.
Petugas dari setiap puskesmas juga telah melakukan edukasi secara masif kepada masyarakat, baik melalui penyuluhan kelompok maupun secara mobile. Tapi perubahan cuaca dan tingginya intensitas hujan di beberapa daerah menjadi faktor peningkatan kasus DBD.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bulukumba, dr. Amrullah, menyatakan bahwa pihaknya menerima banyak laporan dan permintaan fogging. Meski demikian, ia menjelaskan bahwa fogging bukanlah solusi utama. Sebab, kata dia, yang lebih penting adalah menerapkan perilaku hidup sehat dan menjaga kebersihan lingkungan.
Fogging pun dilakukan pada Jumat (8/3/204) di beberapa titik di wilayah Desa Barombong, Kecamatan Gantarang, dengan dukungan kepala desa setempat.
Etty Susanty juga menjelaskan bahwa fogging memang membunuh nyamuk dewasa di luar rumah, tapi tidak efektif untuk membunuh jentik nyamuk.
Oleh karena itu, pihaknya mengimbau masyarakat untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk secara serentak dan berkelanjutan, setidaknya seminggu sekali di rumah dan lingkungan masing-masing.
Petugas kesehatan juga semakin gencar menyampaikan pesan penting Gerakan 3M Plus, yaitu Menutup, Menguras, dan Mendaur Ulang, melalui berbagai media sosial sebagai upaya mencegah meningkatnya kasus DBD.
Dengan langkah-langkah preventif tersebut, Etty Susanty berharap jumlah kasus DBD di Bulukumba dapat ditekan, dan masyarakat dapat hidup lebih sehat serta terhindar dari ancaman penyakit DBD.(McBulukumba)