Penentuan Awal Ramadan 1445 H, Hilal Hampir Tak Terlihat di Donggala

: Tim BMKG Mutiara Palu saat melakukan pemantauan hilal penetapan awal ramadan 1445 Hijriah di Kecamatan Sindue, Kabupaten Donggala./Foto: Sp.


Oleh MC KAB DONGGALA, Senin, 11 Maret 2024 | 11:33 WIB - Redaktur: Juli - 13K


Donggala, InfoPublik - Pemantauan hilal awal Ramadan 1445 Hijriah serentak dilakukan di Indonesia pada Minggu, 10 Maret 2024.

Provinsi Sulawesi Tengah memiliki dua tempat pemantauan hilal, yaitu di Desa Marana, Kecamatan Sindue, Kabupaten Donggala, dan Desa Lamo, Kecamatan Pagimana, Kabupaten Banggai.

Berdasarkan pengamatan BMKG Mutiara Palu dan lembaga Falakiyah Al Khairaat Madinatul Ilmi di Gedung Hilal BMKG, Desa Marana, Kabupaten Donggala, Minggu (10/3/2024), pada pukul 17.00 Wita posisi hilal hanya mencapai 1 derajat 42 menit 50.4 detik.

Sementara itu, elongasi bulan berada di sisi selatan atas matahari sebesar 1 derajat 44 menit 24 detik dengan fraksi iluminasi bulan 0,02 persen.

Muhammad Syarief Hidayatullah dari lembaga Falakiyah Al Khairaat Madinatul Ilmi menjelaskan, hasil pengamatan menunjukkan waktu matahari terbenam terjadi pada pukul 18.14 Wita dan waktu bulan terbenam pada pukul 18.16 Wita.

"Umur bulan 1 jam 14 menit 9 detik, lama hilal 2 menit 15 detik, tinggi hilal Mar’I 0° derajat 19 menit 15 detik, azimuth matahari 266 derajat 09 menit 50 detik, azimuth bulan 264 derajat 27 menit 0 detik," jelasnya.

Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Mutiara Palu, Nurhayati Pimpilemba menyatakan bahwa posisi hilal dari lokasi pemantauan hilal di Desa Marana, Kabupaten Donggala akan terlihat ketika berada pada 7 derajat.

"Selama ini hasil dari pengamatan BMKG dari lokasi pengamatan hilal paling rendah pada 7 derajat dan itupun sangat tipis pada saat itu, jadi potensi penampakan hilal saat ini bisa dikatakan hampir tidak terlihat," ujarnya.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Sulawesi Tengah, Ulyas Taha mengatakan, berdasarkan kriteria dari Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia dan Singapura (MABIMS) dan Nahdatul Ulama (NU), awal Ramadan akan ditetapkan jika tinggi hilal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat. Sehingga pada hasil pemantauan yang dilakukan oleh BMKG dan lembaga Falakiyah Al Khairaat Madinatul Ilmi, belum memenuhi kriteria tersebut.

"Sehingga bulan Syaban 1445 Hijriah diistikmalkan atau digenapkan menjadi 30 hari dan awal Ramadan bertepatan hari Selasa, 12 Maret 2024," katanya.

Keputusan akhir tentang awal Ramadan 1445 Hijriah telah ditetapkan melalui keputusan sidang isbat yang dilakukan oleh Kementerian Agama (Kemenag) dengan mengunjungi tautan laman daring resminya di sini atau melalui portal berita InfoPublik di sini(MC. Kominfo Donggala/Rs/Jly)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB PARIGI MOUTONG
  • Kamis, 12 Desember 2024 | 17:28 WIB
Pemkab Parigi Moutong Tingkatkan Tata Kelola Digital melalui Pelatihan SIA-SPBE
  • Oleh MC PROV SULAWESI TENGAH
  • Jumat, 6 Desember 2024 | 16:47 WIB
Inovasi Daerah, Sulawesi Tengah Raih Penghargaan IGA 2024 dengan Kenaikan Indeks Tertinggi
  • Oleh MC PROV SULAWESI TENGAH
  • Jumat, 6 Desember 2024 | 15:57 WIB
Satu Data Indonesia, Pemprov Sulawesi Tengah Tetapkan Daftar Data Sektoral Daerah
  • Oleh MC PROV SULAWESI TENGAH
  • Jumat, 6 Desember 2024 | 15:48 WIB
Sulteng Catat Deflasi 0,01% pada November 2024, Dorongan Positif untuk Ekonomi Daerah
  • Oleh MC KAB DONGGALA
  • Selasa, 3 Desember 2024 | 09:48 WIB
Pemkab Donggala Tingkatkan Penguatan Kelembagaan Desa Lewat Bimtek