- Oleh MC PROV GORONTALO
- Jumat, 8 November 2024 | 14:48 WIB
:
Oleh MC PROV GORONTALO, Selasa, 5 Maret 2024 | 22:46 WIB - Redaktur: Rafyq Alkandy Ahmad Panjaitan - 350
Kota Gorontalo, InfoPublik - Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2PA) Provinsi Gorontalo Yana Yanti Suleman membeberkan data kasus serta langkah-langkah konkret yang telah diambil dalam upaya penanggulangan tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak di Gorontalo.
Menurut laporan dari Dinas P2PA, kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Provinsi Gorontalo masih menjadi perhatian serius. Data statistik menunjukkan adanya peningkatan angka kekerasan dalam beberapa tahun terakhir.
Dalam rilisnya, dr. Yana menyebutkan bahwa data kekerasan seksual terhadap perempuan (KtP) di tahun 2023 mencatat tingkat tertinggi di Kabupaten Bone Bolango, mencapai 11 persen. Sementara untuk kekerasan seksual terhadap anak (KtA), angka tertinggi terjadi di Kabupaten Gorontalo, mencapai 27 persen.
“Tindak kekerasan yang terbanyak dialami oleh pelajar,” ungkap Kadis P2PA Yana Yanti Suleman, saat menjadi Narasumber pada kegiatan Diseminasi dan Penguatan HAM yang diselenggarakan oleh Kanwil Kemenkumham Gorontalo, di Grand Q Hotel, pada Selasa (05/03/2024).
Lebih lanjut Yana mengatakan bahwa, dalam upaya mengatasi masalah ini, pihaknya telah meluncurkan serangkaian program pencegahan dan rehabilitasi yang komprehensif.
Program tersebut mencakup sosialisasi di sekolah-sekolah untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran para pelajar, pelatihan bagi tenaga kesehatan untuk memberikan dukungan maksimal kepada korban, serta kampanye publik guna meningkatkan kesadaran masyarakat tentang dampak negatif kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Selain itu, Dinas P2PA juga memperkuat kerjasama dengan lembaga-lembaga terkait, seperti Kepolisian, lembaga perlindungan anak, dan organisasi non-pemerintah yang peduli terhadap isu ini. Kolaborasi ini diharapkan dapat meningkatkan respons cepat terhadap kasus kekerasan dan memberikan dukungan penuh kepada korban.
“Kami memahami betapa pentingnya peran kita dalam melindungi perempuan dan anak-anak di Gorontalo. Melalui kerja sama dengan berbagai pihak, kami berkomitmen untuk memberikan perlindungan maksimal dan menciptakan lingkungan yang aman bagi mereka,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu Yana Yanti Suleman juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk aktif melaporkan kasus kekerasan yang mereka saksikan atau alami. Ia menegaskan pentingnya peran setiap individu dalam menciptakan lingkungan yang aman dan bebas dari kekerasan.
“Diharapkan, melalui sinergi antara pemerintah, komunitas lokal, tokoh masyarakat, dan pemuka agama, Provinsi Gorontalo dapat menjadi contoh dalam memberantas tindak kekerasan dan menciptakan lingkungan yang aman dan berkelanjutan bagi semua warganya,” pungkasnya. (mcgorontaloprov/war)