- Oleh MC KAB BATANG
- Selasa, 8 Oktober 2024 | 20:05 WIB
: Usai audensi Pj Bupati Batang bersama jajaran BBPOM di Semarang foto bersama.
Oleh MC KAB BATANG, Kamis, 29 Februari 2024 | 22:00 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 140
Batang, InfoPublik - Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Semarang akan melaksanakan program nasional keamanan pangan terpadu. Program ini mencakup tiga aspek utama seperti, Gerakan Keamanan Pangan Desa (GKPD) dengan membentuk gerakan untuk memastikan keamanan pangan di desa-desa.
Demikian dikatakan Kepala BBPOM Semarang Lintang Purba Jaya usai bertemu Penjabat (Pj) Bupati Batang di Ruang Abirawa Bupati Batang, Kabupaten Batang, Kamis (29/2/2024).
Selain itu BPOM juga dikatakannya akan melakukan pengawasan kepada beberapa hal, di antaraya Pangan Jajanan Anak Usia Sekolah (PJAS) untuk memantau keamanan pangan pada jajanan yang dikonsumsi oleh anak-anak sekolah, serta Pasar Pangan Aman Berbasis Komunitas (PPABK) yang fokus pada keamanan pangan di pasar.
“Ada 43 sekolah yang akan menjadi bagian dari program ini, yang berada di bawah Dinas Pendidikan dan Kementerian Agama,” katanya.
Dua desa dan satu pasar di Batang akan menjadi proyek percontohan untuk pengawasan keamanan pangan. BBPOM pun akan berkomitmen untuk mengawasi keamanan pangan di Batang, termasuk di masyarakat, jajanan sekolah, dan pasar.
“Terkait dengan permintaan lokasi (lokus) di pesantren, rencananya akan ditentukan lebih lanjut,” terangnya.
BBPOM juga berharap, program ini dapat direplikasi oleh pemerintah daerah sebagai bagian dari upaya menjaga keamanan pangan di wilayah Kabupaten Batang hingga tahun 2025.
“Program ini juga melibatkan lima kabupaten/kota di Jawa Tengah, termasuk Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Semarang, Kabupaten Purbalingga, dan Kota Surakarta,” tandasnya.
Sementara itu, Pj Bupati Batang Lani Dwi Rejeki menyambut, baik program nasional keamanan pangan terpadu ini. Pihaknya siap untuk melaksanakan kegiatan sesuai dengan lokasi yang telah disepakati.
“Harapan kami program ini berkelanjutan. Dan juga semakin banyak lokus yang terdampak, sehingga makin bisa menyadarkan masyarakat akan pentingnya kesehatan dan keamanan pangan,” ujar dia. (MC Batang, Jateng/Edo/Jumadi)