- Oleh Farizzy Adhy Rachman
- Kamis, 14 November 2024 | 11:56 WIB
: Pj Wako Jasman, Pimpinan Wilayah Bulog Sumbar Sri Muniati, Forkopimda dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Payakumbuh Launching Lapau Pengendalian Inflasi di Pasar Ibuh Blok Barat, Kecamatan Payakumbuh Barat, Minggu (18/2/2024).
Oleh MC Kota Payakumbuh, Minggu, 18 Februari 2024 | 13:36 WIB - Redaktur: Kusnadi - 218
Payakumbuh, InfoPublik — Pertama di Sumatra Barat (Sumbar), Pemko Payakumbuh bersama Perum Bulog kantor cabang Bukittinggi luncurkan Lapau Pengendalian Inflasi di Pasar Ibuh Blok Barat, Kecamatan Payakumbuh Barat, Minggu (18/2/2024).
Dihadiri jajaran Forkopimda bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Payakumbuh, Edvidel Arda dalam laporannya mengatakan jika Lapau Pengendalian Inflasi ini berdiri melihat atas perkembangan harga bahan pangan pokok strategis terutama beras yang masih bertahan pada posisi harga Rp15.000 sampai dengan Rp16.000 per-kilogram.
Disampaikan Kepala Dinas Ketahanan Pangan tersebut jika beras SPHP yang dipasarkan di Lapau Pengendalin Inflasi saat ini untuk kemasan 5 Kilogram dengan harga tertinggi Rp. 11.500 per-kilogram yang dijual ke tengah masyarakat melalui Lapau Pengendalian Inflasi, para pedagang dan toko ritel di Payakumbuh.
Dengan berdirinya Lapau Pengendalian Inflasi di kota Payakumbuh, Penjabat (Pj) Wali Kota Payakumbuh, Jasman katakan jika Lapau Pengendalian Inflasi ini berfungsi sebagai ‘food station’ guna mengontrol inflasi pangan di kota Payakumbuh.
“Alhamdulilah, pendirian Lapau ini merupakan tolak ukur saya atas melihatnya harga bahan pokok yang tidak stabil, sehingga dengan (Lapau) ini akan dapat menjaga ketersediaan stok pangan serta menjaga harga bahan pokok agar tetap terjangkau bagi warga masyarakat kota payakumbuh,” ungkap Jasman.
Dan dalam menjaga dan mengendalikan inflasi ini, maka salah satu upaya dalam menjaga stabilisasi pasokan dan harga pangan beras di Kota Payakumbuh yakni dengan didirikannya Lapau Pengendalian Inflasi di tengah masyarakat kota Payakumbuh,” lanjutnya.
Untuk mendapatkan beras SPHP ini, Jasman katakan bahwa para pedagang dan Toko ritel harus menjadi mitra kerja dari Perum Bulog dengan cara datang mendaftar ke Perum Bulog Kantor Cabang Bukittinggi dan wajib mematuhi peraturan yang telah ditetapkan sebagai mitra Bulog.
“Untuk para pedagang beras dan toko ritel di Payakumbuh, kami mengajak agar dapat ikut serta mensukseskan kegiatan ini untuk menjual beras SPHP ini sesuai dengan harga yang telah ditetapkan pemerintah serta senantiasa menjaga stabilitas harga beras,” ajak Jasman.
Setelah diluncurkannya Lapau Pengendalian Inflasi, Jasman berharap dengan adanya kegiatan penjualan beras SPHP secara massif di Kota Payakumbuh akan dapat menstabilkan harga beras sehingga masyarakat tidak susah lagi dalam mencukupi kebutuhan beras rumah tangganya.
“Untuk masyarakat Kota Payakumbuh, kami mengajak agar kiranya bijak dan cerdas dalam berbelanja,” imbaunya.
Terkait dengan bulan suci Ramadan yang sudah semakin dekat, Jasman sampaikan jika Pemko Payakumbuh berencana akan menggelar pasar murah untuk menjaga stabilitas harga bahan pokok, dan pasar murah yang akan berlangsung ini nantinya dapat berlangsung beberapa kali dalam satu waktu, tergantung dari situasional harga pasar di waktu tersebut,” tukasnya.
Sementara itu, pimpinan wilayah Bulog Sumbar, Sri Muniati sampaikan jika Kota Payakumbuh saat ini memiliki kontribusi dalam konsumsi beras SPHP ini sekitar 20 persen dari kota Bukittinggi. Dimana kota Payakumbuh telah menyerap 1.600 dari sekitar 7.500 yang ada pasaran di Payakumbuh untuk beras SPHP ini,” ungkap Sri.
Untuk Kota Payakumbuh sendiri, dikatakan Sri, saat ini telah berlangsung penyaluran beras SPHP sebanyak 1.500 ton lebih setiap tahunnya.
Sri mengatakan bahwa dengan berdirinya Lapau Pengendalian Inflasi ini, semoga akan menjadi akses bagi para pengecer yang lain jika tidak bisa mencapai untuk mengambil beras ke Bulog di Bukittinggi.
“Selain beras, nanti lapau pengendalin inflasi ini sendiri akan menyediakan minyak, gula, tepung terigu, dan daging,” ungkap Sri.
Dengan berdirinya Lapau Pengendalian Inflasi ini, Sri sampaikan harapannya nanti agar kota Payakumbuh dapat lebih terkendali inflasinya.
Beras SPHP yang dilempar ke pasar saat ini berada di angka 1.500/kilogramnya, dan apabila dilapangan ditemukan penjualan harga beras SPHP diatas harga yang telah ditetapkan, Sri menghimbau kepada semua unsur jajaran yang terlibat, terutama untuk TPID Kota Payakumbuh agar dapat diberitahukan kepada kami terkait harga ini,” tukasnya.
Setelah diluncurkannya Lapau Pengendalin Inflasi di kota Payakumbuh, Pj. Wali Kota Payakumbuh bersama TPID dan Forkopimda langsung meninjau harga bahan pokok di pasar Ibuh kota Payakumbuh. (MC Kota Payakumbuh)