- Oleh MC KAB SUMENEP
- Selasa, 26 November 2024 | 10:19 WIB
:
Oleh MC KAB SUMENEP, Kamis, 25 Januari 2024 | 15:24 WIB - Redaktur: Tobari - 85
Sumenep, InfoPublik - Bintara Pembina Desa (Babinsa) Koramil 10/Ambunten Kodim 0827/Sumenep Serma Hairudin ikut membantu melakukan penyemprotan padi untuk mengantisipasi serangan hama wereng di lahan padi seluas 0,3 hektar milik Fausi, di Desa Beluk Raja, Kecamatan Ambunten, Kabupaten Sumenep, Selasa (23/1/2023).
Serma Hairudin mengungkapkan, tanaman padi merupakan komoditas utama di indonesia. Dalam perawatan tanaman padi, membutuhkan teknik-teknik dan strategi khusus. Terlebih ketika tanaman padi mulai diserang hama dan penyakit.
“Untuk mengendalikan serangan hama dan penyakit, maka dibutuhkan teknik menyemprot tanaman padi yang tepat dan benar,” ungkapnya.
Menurutnya, agar proses penyemprotan hama padi ini berjalan dengan cepat, dirinya membantu para petani melakukan penyemprotan.
Teknik penyemprotan adalah salah satu kegiatan dalam mengendalikan serangan hama dan penyakit untuk mengoptimalkan pertumbuhan tanaman padi.
Diakui pula jika penyemprotan sekilas tampak mudah dan bisa dilakukan oleh siapapun, tetapi karena bahan-bahan penyemprotan membutuhkan banyak campuran yang terkadang mengandung racun, maka tidak boleh dilakukan sembarangan.
"Waktu yang tepat untuk menyemprot tanaman padi adalah saat mulut daun mulai terbuka. Cairan pestisida akan lebih mudah diserap oleh tanaman hingga masuk ke dalam lapisan jaringan," jelasnya.
Lebih lanjut Serma Hairudin menilai hama yang menyerang tanaman padi segera mati ketika mencoba memakan bagian tanaman. Sehingga, disarankan waktu yang tepat untuk melakukan penyemprotan adalah pada pagi hari pukul 09.00 WIB dan sore pukul 15.30 WIB.
“Menyemprot tanaman tidak harus dilakukan keseluruhan bagian tanaman, cukup di bawah permukaan daun, karena disinilah letak mulut daun berada,” tambahnya. ( Dim/Ren/Fer/toeb )