- Oleh MC KOTA TIDORE
- Kamis, 26 Desember 2024 | 12:04 WIB
: Komoditi Perikanan yang menjadi salah satu komoditi ekspor (Dok.BKHIT Malut)
Oleh MC KOTA TIDORE, Selasa, 23 Januari 2024 | 19:29 WIB - Redaktur: Yudi Rahmat - 316
Ternate, InfoPublik - Selama tahun 2023 lalu Ekspor Komoditi Perikanan Maluku Utara menunjukkan trend peningkatan yang positif dibandingakan periode yang sama tahun 2022.
Peningkatan komoditi ekspor ini karena adanya permintaan komoditi perikanan dari beberapa Negara di dunia.
Kepala Balai Karantina Hewan Ikan dan Tumbuhan Maluku Utara (BKHIT Malut) Willy Indra Yunan, Selasa (23/1/2024) mengatakan, adanya peningkatan dari sisi volume komoditi Perikanan yang di Ekspor dari Maluku Utara, dimana hal ini berdampak terhadap meningkatnya nilai ekspor produk Perikanan.
Volume Ekspor produk perikanan Non Hidup (Segar, Beku Kering) mencapai 83.07 persen jika dibandingkan dengan tahun 2022, Dimana tercatat selama tahun 2023 sebanyak 971 Ton ikan non hidup dilalu lintaskan keluar Maluku Utara.
Sedangkan untuk komoditi Hidup meningkat 21,12 persen dibandingkan tahun 2022, dimana di tahun 2023 tercatat sebanyak 49.950 Ekor dan Tahun 2022 sebanyak 36.285 Ekor.
Dari sisi nilai Ekspor komoditi Ikan Tahun 2023 mencapai Rp. 133 Miliar meningkat sebesar 75.38 persen jika dibandingkan dengan tahun 2022 sebesar Rp. 76 Miliar.
”Selama tahun 2023 untuk mendukung ekspor telah diterbitkan sebanyak 306 lembar Health Certificate (HC) Ekspor,” ujar Willy.
Ikan Tuna kata Willy menjadi produk yang paling banyak di ekspor dari Maluku Utara ke beberapa negara seperti Vietnam, Thailand, Amerika, Singapura, Korea dan Malaysia. Kemudian kepiting bakau menjadi komoditi hidup dominan yang di ekspor ke Singapura.
”Negara Vietnam, Philipina dan Thailand masih menjadi pasar utama Ekspor komoditi ikan non hidup dari Maluku Utara dengan volume 196.432 Kg, disusul Philipina 148.740 Kg dan Thailand sebanyak 113.093 Kg,” ucap Willy.Nang/MC Tidore