Dinas Pertanian Nganjuk Kenalkan Produk Diversifikasi Olahan Biofarmaka 'Widoro Asih'

: Dinas Pertanian Kabupaten Nganjuk bersama pelaku usaha asal Dusun Ngimbal, Desa Ngliman, Kecamatan Sawahan,


Oleh MC KAB NGANJUK, Kamis, 18 Januari 2024 | 16:22 WIB - Redaktur: Kusnadi - 176


Nganjuk, InfoPublik - Dinas Pertanian Kabupaten Nganjuk bersama pelaku usaha asal Dusun Ngimbal, Desa Ngliman, Kecamatan Sawahan, berkesempatan mengenalkan produk diversifikasi olahan Biofarmaka atau yang lebih dikenal dengan empon-empon kepada miarsa 105,3 RSAL FM, Kamis (18/1/2024).

Dipandu host Asty Hanifa, Ibu Asih, sebagai pelaku agribisnis biofarmaka sekaligus terapis, menceritakan awal mula tercetusnya ide usaha produk olahan dari tanaman obat-obatan tersebut, yakni karena hobi dan merupakan ilmu turun-temurun dari keluarga.

Tak sendirian, Ibu Asih menekuninya bersama sang suami Bapak Damus yang juga membantu dalam proses produksinya. Dikatakannya, ada 50 produk olahan yang berhasil dia buat dan dipasarkan yang terdiri dari 35 produk olahan dari empon-empon dan 15 produk olahan dari buah dan sayur.

Produk olahan biofarmaka yang dibrandingnya dengan nama 'Widoro Asih' ini memiliki berbagai macam produk olahan seperti jamu/minuman segar, teh, sirup, olahan instan, manisan/permen.

"Kita saat ini ada 50 produk, yaitu 35 produk dari empon-empon kemudian 15 produk dari buah dan sayur yang kita keringkan menjadi manisan/permen. Untuk produk dari empon-empon kami ada teh, jamu/ minuman segar, sirup, dan instan. Nama produk kami Widoro Asih diambil dari nama saya sendiri dengan harapan, insyaallah jika meminumnya akan mendapatkan hal-hal yang manis/baik untuk kesehatan kita," urainya.

Ibu Asih lantas menginformasikan beberapa khasiat yang dihasilkan dari produk olahannya, diantaranya mampu membantu mengobati berbagai macam penyakit seperti asam lambung, stroke, kolesterol, jantung, diabetes dan lain sebagainya. "Selain meminum jamu/teh atau produk olahan kami yang lain juga bisa dilakukan terapi seperti pijat refleksi atau metode bekam," ujarnya.

Dalam pemasarannya, produk Widoro Asih telah menjangkau pangsa pasar luar negeri diantaranya telah dipasarkan ke Malaysia, Singapura, dan Thailand. Setiap harinya Ibu Asih mampu memproduksi 35 kilo untuk 3 produk. 

Ibu Asih juga membuka pintu seluas-luasnya jika masyarakat ingin membeli produknya, berobat (diterapi) atau menjadi reseller produknya. Yaitu dapat datang langsung di kediamannya atau pun berkonsultasi terlebih dahulu melalui Whatsapp (0822 2874 7936).

"Semoga produk yang kami hasilkan semakin bermanfaat bagi masyarakat dan kami juga semakin berinovasi untuk mengembangkan produk olahan kami ini untuk dikonsumsi masyarakat. Terima kasih juga untuk Dinas Pertanian yang telah mendampingi dan memfasilitasi kami," pungkasnya.

Sementara itu, Luky Handayani, dari Dinas Pertanian Nganjuk sekaligus PPL di Kecamatan Sawahan, menyampaikan bahwa Dinas Pertanian mendukung penuh dan sangat bangga kepada Ibu Asih dan Pak Damus yang telah menciptakan produk olahan dari biofarmaka yang membawa manfaat bagus sekali untuk kesehatan masyarakat.

"Kami meneruskan dan mendampingi apa yang telah dilakukan Ibu Asih dan Pak Damus sebagai peracik jamu dan olahan lainnya dari tanaman obat-obatan untuk lebih dikembangkan lagi dari segi pengemasan produk, ijin produk, pemasaran maupun rumah produksinya," tuturnya.

"Kita Dinas Pertanian berupaya untuk memfasilitasi mengusulkan rumah produksinya, membantu membuatkan proposal agar dalam proses produksinya nanti lebih nyaman dan baik," tutupnya.(MC KAB NGANJUK/YOS/CY)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Jumat, 15 November 2024 | 19:25 WIB
Gotong Royong Pembangunan Jalan Usaha Tani di Lumajang
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Selasa, 12 November 2024 | 21:55 WIB
Kolaborasi Polinema dan KADIN Lumajang Ciptakan Tenaga Ahli Pertanian Modern
  • Oleh MC KAB BARITO KUALA
  • Selasa, 12 November 2024 | 14:47 WIB
Pemkab Batola Apresiasi Insan Pertanian Berprestasi
  • Oleh MC PROV GORONTALO
  • Minggu, 10 November 2024 | 05:24 WIB
Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo Gelar Rakor dan Sinkronisasi Program Tahun 2025