- Oleh Isma
- Kamis, 23 Januari 2025 | 00:36 WIB
: Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional (Wamen ATR/Waka BPN), Ossy Dermawan, mengunjungi Kampung Reforma Agraria di Kelurahan Duyu, Kota Palu,./Foto Istimewa/Humas Kementerian ATR/BPN
Palu, InfoPublik – Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional (Wamen ATR/Waka BPN), Ossy Dermawan, melakukan kunjungan ke Kampung Reforma Agraria yang terletak di Kelurahan Duyu, Kota Palu. Dalam kunjungannya, Wamen Ossy menyampaikan rasa antusiasme atas keberhasilan Kelompok Tani "Duyu Bangkit" dalam memanfaatkan lahan untuk kesejahteraan masyarakat setempat.
“Kawasan Reforma Agraria ini menjadi contoh yang luar biasa tentang bagaimana sinergi antara pemerintah kota, Kantor Wilayah (Kanwil) BPN setempat, Kantor Pertanahan Palu, Bank Indonesia, dan berbagai pihak lainnya dapat membawa manfaat signifikan bagi masyarakat,” kata Wamen Ossy dalam siaran pers yang diterima InfoPublik, Sabtu (7/12/2024).
Ia menambahkan bahwa sejak kawasan ini ditetapkan menjadi Kampung Reforma Agraria pada 2021, pendapatan petani di kawasan tersebut telah mengalami peningkatan yang signifikan.
Ossy Dermawan juga menyoroti pentingnya penerapan prinsip closed loop system dalam pengelolaan lahan di kawasan tersebut. Ia berharap model ini bisa terus dikembangkan di berbagai Kampung Reforma Agraria lainnya di Indonesia.
“Jika dikelola dengan baik, model ini akan mencapai tujuan Reforma Agraria untuk memberikan kemakmuran sebesar-besarnya bagi masyarakat, tidak hanya dari segi pendapatan tetapi juga kesejahteraan yang lebih merata,” tambahnya.
Selain itu, Wamen Ossy mengungkapkan bahwa redistribusi lahan dan legalisasi aset yang dilakukan dalam kawasan Reforma Agraria diharapkan dapat diperluas. Kisah sukses Kampung Reforma Agraria di Palu, yang dikenal sebagai penghasil anggur lokal berkualitas, menjadi bukti nyata bagaimana Reforma Agraria dapat mengubah hidup masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan mereka.
Model Reforma Agraria yang diterapkan di Palu menjadi inspirasi bagi daerah lain di Indonesia. Keberhasilan ini menunjukkan bagaimana pemberdayaan masyarakat melalui pengelolaan lahan secara efektif dapat mendongkrak pendapatan dan menciptakan peluang ekonomi baru.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal (Dirjen) Penataan Agraria, Yulia Jaya Nirmawati, menekankan bahwa pemberdayaan masyarakat dalam reformasi agraria harus melibatkan penyediaan akses permodalan, dukungan ekonomi, hingga pemasaran hasil pertanian.
“Pemberdayaan berbasis closed loop system ini sangat penting untuk memastikan aset yang diberikan dapat dimanfaatkan dengan optimal. Kami juga mendorong adanya akses permodalan yang memadai, serta saluran distribusi yang efisien untuk hasil pertanian,” ujar Yulia.
Namun, ia juga menekankan bahwa model tersebut perlu disesuaikan dengan kondisi dan karakteristik masing-masing daerah. “Tidak semua wilayah dapat menerapkan model yang sama. Kampung Reforma Agraria di Palu, misalnya, masyarakatnya memasarkan hasil produksi mereka secara mandiri. Ini adalah salah satu alternatif pemberdayaan yang efektif,” tambahnya.
Turut hadir dalam kegiatan ini Kepala Kanwil BPN Provinsi Sulawesi Tengah, Muhammad Tansri; Direktur Pemberdayaan Tanah Masyarakat, Freddy A. Kolintama; serta Kepala Kantor Pertanahan se-Provinsi Sulawesi Tengah. Kehadiran mereka menunjukkan komitmen kuat untuk mendukung program Reforma Agraria di tingkat daerah.
Kampung Reforma Agraria di Kelurahan Duyu ini menunjukkan bagaimana pendekatan yang tepat dalam pengelolaan lahan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memacu perekonomian lokal. Dengan semakin banyaknya kawasan Reforma Agraria yang dibentuk, diharapkan kesuksesan Kampung Reforma Agraria di Palu dapat dijadikan contoh dan inspirasi bagi daerah-daerah lainnya.
Keberhasilan Kampung Reforma Agraria Duyu Bangkit menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara pemerintah, Bank Indonesia, dan masyarakat bisa menghasilkan perubahan yang signifikan. Melalui redistribusi lahan, legalisasi aset, dan penerapan sistem pengelolaan lahan yang tepat, Reforma Agraria di Indonesia berpotensi menjadi pendorong utama peningkatan kesejahteraan masyarakat, khususnya di daerah-daerah pedesaan.
Dengan semakin banyaknya contoh sukses seperti Kampung Reforma Agraria di Palu, harapan untuk mewujudkan kemakmuran dan keadilan sosial melalui reforma agraria semakin terasa nyata bagi masyarakat Indonesia.