- Oleh MC PROV JAWA BARAT
- Selasa, 19 November 2024 | 19:46 WIB
: Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Gorontalo, Widhi Astri Aprilia Nia, memberikan sambutan pada pelatihan teknis pengirisan karawo di Provinsi Gorontalo, di Galery UMKM Bank Indonesia, Kota Gorontalo, Selasa (14/11/2023). (F.AKP)
Oleh MC KAB BONE BOLANGO, Selasa, 14 November 2023 | 16:41 WIB - Redaktur: Fajar Wahyu Hermawan - 55
Kota Gorontalo, InfoPublik – Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Cabang Gorontalo, Widhi Astri Aprilia Nia, menyatakan akan terus mensuport dan mendukung penuh pelatihan teknis pengirisan untuk peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) perajin karawo di Provinsi Gorontalo.
Hal ini diutarakan Widhi Astri Aprilia Nia saat memberikan sambutan pada pelatihan teknis pengirisan untuk peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) perajin karawo di Provinsi Gorontalo, di Galery UMKM Bank Indonesia, Kota Gorontalo, Selasa (14/11/2023).
“Kami dari BPJS Ketenagakerjaan sangat mensupport kegiatan pelatihan seperti ini. Terus terang, mungkin ini baru pertama kali BPJS Ketenagakerjaan ikut andil dalam kegiatan pelatihan karawo ini,” ujar Widhi Astri Aprilia Nia.
Ia pun berharap kedepan BPJS Ketenagakerjaan bisa seperti Bank Indonesia yang sangat intens bersama-sama Dekranasda dan Pemprov Gorontalo dalam meningkatkan wawasan dan pengetahuan kepada masyarakat terkait karawo tersebut.
Melalui pelatihan pengirisan karawo ini, tentunya diharapkan makin banyak milenial-milenial yang ada di Gorontalo, baik itu di Kabupaten/Kota ataupun dimanapun di Provinsi Gorontalo, itu mereka memiliki wawasan terkait teknik-teknik bagaimana membuat karawo yang indah.
Paling penting, kata Widhi, mereka para milenial bisa menambah wawasan, meningkatkan kreatifitas, dan juga bersama-sama melestarikan bagaimana karawo ini Go Internasional. Karena ia melihat ada beberapa perajin karawo di Gorontalo yang memang sudah sampai ke luar negeri, memperkenalkan karawo, tapi mungkin baru satu dua orang saja.
Olehnya Widhi berharap melalui kegiatan-kegiatan pelatihan yang sudah sering diinisiasi oleh Bank Indonesia, Dekranasda, maupun Pemprov Gorontalo, pihaknya berharap nantinya perajin karawo ini bukan hanya satu dua orang yang Go Internasional.
“Setidaknya untuk nasional pun orang-orang sudah tahu, sudah mengenal apa itu karawo. Hal ini tentunya akan menjadi point penambah bagi masyarakat yang ada di Gorontalo untuk meningkatkan kesejahteraan,” beber Widhi.
Ia juga mengucapkan banyak terima kasih kepada Pemprov Gorontalo, Dekranasda dan juga Bank Indonesia, serta panitia yang sudah menyiapkan kegiatan pelatihan tersebut.”Saya berharap semoga semua peserta dapat meningkatkan kemampuannya ataupun skillnya terkait proses pengirisan kain karawo ini,” papar Widhi.
Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Gorontalo, Dian Nugraha, mengungkapkan karawo sebagai wastra khas dari Gorontalo merupakan aset yang penting tidak hanya sebagai identitas wilayah dan masyarakat, namun juga sebagai produk budaya yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dimana dalam pembuatan karawo melalui proses mengiris dan menyulam tentu memerlukan keahlian tinggi dan ketekunan dari pengrajin untuk menghasilkan karya terbaik.”Namun demikian, masih terdapat keterbatasan dalam skala produksi dan juga kekhawatiran terkait apresiasi yang diterima oleh pengrajin,” ungkap Dian.
Olehnya itu, dalam menjawab tantangan yang ada, Pemerintah Provinsi Gorontalo, Bank Indonesia, BPJS Ketenagakerjaan serta stakeholder lainnya bersinergi untuk fokus dalam peningkatan skala produksi dan pengembangan UMKM yang bergerak dalam bidang fashion khususnya karawo.
“Program pengembangan yang dilakukan meliputi aspek manajemen produksi, SDM, keuangan, maupun promosi dengan pemberian bantuan teknis maupun non teknis. Kedepannya, Bank Indonesia berprinsip akan terus bersinergi dan mendukung upaya pengembangan karawo di Provinsi Gorontalo,” pungkas Dian. (MC Bone Bolango/AKP)