Cadangan Devisa RI Naik Jadi 151,2 Miliar Dolar AS di Oktober 2024

: Petugas menunjukkan uang pecahan dolar AS dan rupiah di Bank Mandiri, Jakarta, Jumat (11/10/2024). Pada akhir perdagangan Jumat (11/10/2024), rupiah menguat 100 poin atau 0,64 persen menjadi Rp15.578 per dolar AS dari sebelumnya Rp15.678 per dolar AS. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/rwa.


Oleh Isma, Senin, 11 November 2024 | 15:02 WIB - Redaktur: Untung S - 208


Jakarta, InfoPublik — Bank Indonesia (BI) mengumumkan posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Oktober 2024 yang tercatat sebesar 151,2 miliar dolar AS, naik dari 149,9 miliar dolar AS di akhir September 2024. Peningkatan itu menunjukkan penguatan ketahanan sektor eksternal dan stabilitas makroekonomi negara.

“Meningkat dibandingkan posisi pada akhir September 2024 sebesar 149,9 miliar dolar AS,” ungkap Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Ramdan Denny Prakoso, dalam siaran pers yang diterima pada Senin (11/11/2024).

Ramdan menjelaskan bahwa kenaikan ini didorong oleh beberapa faktor, termasuk penerimaan pajak dan jasa, serta penarikan pinjaman luar negeri oleh pemerintah. Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,6 bulan impor atau 6,4 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, jauh di atas standar kecukupan internasional yang berada di kisaran 3 bulan impor.

“Cadangan devisa ini cukup untuk mendukung ketahanan sektor eksternal dan menjaga stabilitas makroekonomi serta sistem keuangan,” ujar Ramdan.

Bank Indonesia optimistis cadangan devisa yang ada akan cukup untuk mendukung ketahanan sektor eksternal di masa depan. Ramdan menambahkan bahwa prospek ekspor yang tetap positif, serta neraca transaksi modal dan finansial yang diharapkan mencatatkan surplus, akan terus mendukung ketahanan ekonomi nasional.

“Persepsi positif investor terhadap prospek perekonomian nasional dan imbal hasil investasi yang menarik memperkuat stabilitas eksternal,” tambahnya.

Lebih lanjut, Bank Indonesia terus memperkuat sinergi dengan pemerintah untuk menjaga stabilitas perekonomian nasional. Upaya ini bertujuan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan memperkuat daya tahan sektor eksternal.

“Bank Indonesia juga terus memperkuat sinergi dengan Pemerintah dalam memperkuat ketahanan eksternal guna menjaga stabilitas perekonomian, mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” tutup Ramdan.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Rabu, 13 November 2024 | 05:45 WIB
Transformasi Kementerian Transmigrasi Didukung Penuh Kementerian PANRB
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Senin, 11 November 2024 | 08:57 WIB
Kemitraan Strategis UMKM dan Ritel Modern, Kunci Kemajuan Ekonomi Nasional
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Sabtu, 9 November 2024 | 08:25 WIB
Mendag Budi Santoso Percepat Ekspor UMKM dengan Program BISA Ekspor
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Kamis, 7 November 2024 | 09:00 WIB
Bank Indonesia Jatim Gelar Jelajah UMKM dan Ponpes untuk Wujudkan Ekonomi Inklusif
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Rabu, 6 November 2024 | 12:18 WIB
Perundingan CEPA Indonesia-Kanada Memasuki Putaran ke-10, Kesepakatan Segera Tercapai