- Oleh MC KAB BATANG
- Selasa, 8 Oktober 2024 | 20:05 WIB
: Pelajar SMAN 1 Batang menggelar deklarasi Gerakan Ayo Rukun dalam rangka memperingati Hari Pahlawan .
Oleh MC KAB BATANG, Sabtu, 11 November 2023 | 07:51 WIB - Redaktur: Yudi Rahmat - 53
Batang, InfoPublik - Pelajar SMAN 1 Batang memperingati Hari Pahlawan secara istimewa, yakni dengan menggelar deklarasi Gerakan Ayo Rukun.
Gerakan tersebut sebagai implementasi dari Permendikbud Ristek, agar gerakan anti kekerasan didengungkan sehingga meluas ke seluruh satuan pendidikan di Indonesia.
Deklarasi diawali dengan ikrar dari para pendidik dan peserta didik agar menciptakan lingkungan pendidikan yang jauh dari perundungan.
Dilanjutkan dengan penandatanganan deklarasi oleh perwakilan siswa dan diakhiri dengan menempelkan sejumlah selogan yang berisi pesan moral, untuk mewujudkan warga sekolah yang senantiasa rukun.
Kepala SMAN 1 Batang Saefudin menyampaikan, SMAN 1 Batang merupakan salah satu dari 19 lembaga pendidikan di Jawa Tengah yang menjadi percontohan dalam mewujudkan Gerakan Ayo Rukun.
Yang secara serentak rencananya akan diluncurkan 25 November mendatang, bertepatan dengan Hari Guru Nasional, di Surakarta.
“Selogan yang dibuat oleh peserta didik ini sebagai media pengingat, bahwa semua warga sekolah harus menciptakan lingkungan pendidikan yang selalu rukun, bersatu dan anti terhadap perundungan,” katanya, usai menandatangani deklarasi Gerakan Ayo Rukun, di halaman SMAN 1 Batang, Kabupaten Batang, Jumat (10/11/2023).
Saefudin pun memanfaatkan momentum Hari Pahlawan untuk senantiasa mengingatkan anak didiknya, agar memaknai bahwa sebagai wujud penghormatan kepada para pahlawan yang telah gugur, mempertahankan kemerdekaan, dengan memberikan prestasi terbaiknya, dalam berbagai kompetensi.
Dua orang siswi, Dian Ayu dan Salsabila yang ikut berpartisipasi dalam deklarasi tersebut, pun memberikan perhatiannya terhadap sejumlah kasus perundungan.
Menurut Salsabila makna dari selogan yang dibawakan yakni selalu mengedepankan rasa saling menghargai dan menghormati dengan teman sebaya.
“Apapun agama, ras, suku dan golongannya, harus mengutamakan hidup rukun satu sama lain,” ungkapnya.
Perundungan sendiri, bagi Dian Ayu akan berdampak buruk bagi korbannya.
“Bisa jadi dia akan mengalami depresi dan trauma karena perilaku perundungan dari teman-temannya. Maka jauhilah sikap tak terpuji itu, agar semua rukun dan damai,” ujar dia. (MC Batang, Jateng/Heri/Jumadi)