Musim Kemarau Malut Diprediksi hingga November 2023

Ternate, InfoPublik -  Wilayah Maluku Utara hingga saat ini masih terjadi musim kemarau berkepanjangan yang diakibatkan adanya el-nino, di samping itu juga mengakibatkan terjadi tiupan angin kencang.

Kondisi ini diprediksi masih akan berlangsung hingga akhir bulan November 2023 mendatang, sehingga masyarakat harus tetap tingkatkan kewaspadaan di musim kemarau, Senin (9/10/2023).

Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Baabullah Ternate melalui Koodinator Bidang Data dan Informasi Satria Krida Nugraha mengatakan, puncak musim kemarau terjadi di sejak bulan September hingga Oktober 2023, namun pada akhir Oktober sudah mulai terjadi peralihan dari musim kemarau ke musim penghujan.

Sampai saat ini memasuki bulan Oktober masih belum ada tanda terjadinya hujan dan diprediksi akan terjadi hujan mulai tanggal 20 November 2023 mendatang.

Sedangkan untuk wilayah Halmahera Tengah dan Halmahera Timur sudah terjadi hujan, karena kedua wilayah ini sesuai analisis yang dilakukan memiliki karateristik wilayah yang tidak berdampak dari El-Nino, tetapi pengaruh kondisi lokal yeng mengakibatkan hujan, kata Satria.

Faktor utama yang memicu musim kemarau kata Satria Krida Nugraha adalah fenomena El-nino yang hingga kini masih terjadi, sehingga dampak dari El-nino ini salah satu adalah pemicu musim kemarau serta adanya peningkatan kecepatan angin.

Pada musim kemarau di wilayah Maluku Utara juga berdampak terhadap para petani akibat kekeringan sehingga berdampak terhadap tanaman para petani mati, terutama tanaman bulanan. 

Di samping itu masyarakat juga diharapkan untuk tetap waspada terhadap masa peralihan musim kemarau ke musim penghujan yang diprediksi tidak terlalu lama akan terjadi. (rri/MC Tidore)