- Oleh MC KAB DEMAK
- Kamis, 21 November 2024 | 16:43 WIB
:
Oleh MC KAB HULU SUNGAI UTARA, Jumat, 6 Oktober 2023 | 16:47 WIB - Redaktur: Fajar Wahyu Hermawan - 56
Amuntai, InfoPublik - Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) menargetkan kenaikan pendapatan daerah dalam Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) untuk tahun Anggaran 2024 mencapai Rp 1,132 triliun.
Hal itu disampaikan Sekertaris Daerah (Sekda) HSU, Adi Lesmana, dalam Rapat Paripurna DPRD HSU dengan agenda' Penjelasan Kepala Daerah atas Diajukan Raperda tentang APBD tahun anggaran 2024' di aula rapat paripurna, Kamis (5/10/2023)
"Dalam RAPBD Tahun Anggaran 2024 yang telah kami sampaikan, target Pendapatan Daerah kami estimasikan sebesar Rp 1,132 triliun," ungkapnya.
Dikatakannya, jika dibandingkan dengan Pendapatan Daerah dalam APBD murni tahun anggaran 2023, maka terjadi kenaikan Pendapatan Daerah sebesar Rp141,896 miliar atau naik sekitar 6,94 persen dari tahun sebelumnya.
Kenaikan estimasi target Pendapatan Daerah ini, jelasnya terjadi pada kelompok Pendapatan yaitu pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang mengalami kenaikan estimasi sekitar 2,93 persen.
Dan pada Kelompok Pendapatan transfer, yang terdiri Pendapatan Transfer dari Pemerintah Pusat, dan Pendapatan Transfer antar Daerah, mengalami kenaikan estimasi sekitar 7,52 persen.
"Dengan kenaikan estimasi Pendapatan ini, maka kebijakan umum anggaran akan tetap kita arahkan pada upaya bagaimana meningkatkan pendapatan daerah melalui optimalisasi pengelolaan Pendapatan Asli Daerah sesuai dengan potensi dan kewenangan yang ada berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dengan tetap mengedepankan pertimbangan aspek keadilan dan kemampuan masyarakat," jelas Adi.
"Sedangkan, dalam RAPBD tahun 2024 ini, Belanja Daerah kita anggarkan sebesar Rp 1 triliun 288 miliar 852 juta 183 ribu 564 rupiah, jika dibandingkan dengan anggaran Belanja tahun 2023, maka terjadi kenaikan sebesar Rp. 173 miliar 537 juta 336 ribu 481 rupiah atau naik sekitar 15,56persen," imbuhnya.
Sementara secara rinci, alokasi Belanja dalam RAPBD Tahun Anggaran 2024, diuraikan sebagai berikut:
a. Belanja Operasi dianggarkan sebesar Rp 921, 219 miliar lebih.
b. Belanja Modal dianggarkan sebesar Rp 122,102 miliar lebih
c. Belanja Tidak Terduga dianggarkan sebesar Rp 13,404 miliar lebih
d. Belanja Transfer dianggarkan sebesar Rp 232,125 miliar lebih.
Lebih lanjut, Adi Lesmana menjelaskan, bahwa pembiayaan Daerah merupakan transaksi keuangan daerah yang dimaksudkan untuk menutup selisih antara Pendapatan Daerah dan Belanja Daerah.
Jika Pendapatan Daerah lebih kecil dari pada Belanja Daerah, maka transaksi keuangan akan mengalami Defisit, dan harus ditutupi dengan Penerimaan Daerah.
Sebaliknya, jika Pendapatan Daerah lebih besar dari pada Belanja Daerah, maka terjadi transaksi keuangan yang surplus, dan harus digunakan untuk Pengeluaran Daerah.
Sekda HSU juga menambahkan, bahwa dalam RAPBD Tahun Anggaran 2024 ini, kebijakan Pembiayaan Daerah diarahkan untuk menutupi DEFISIT anggaran Belanja Daerah, yang berjumlah Rp156,138 miliar.
"Untuk menutupi Defisit anggaran tersebut, digunakan Penerimaan Pembiayaan Daerah yang bersumber dari SILPA dan Penerimaan Pembiayaan Daerah, sebesar 270 miliar 343 juta 618 ribu 091 rupiah. Dikurangi dengan Pengeluaran Pembiayaan sebesar 114 miliar 205 juta 421 ribu 655 rupiah, sehingga diperoleh Neto Pembiayaan sebesar 156 miliar 138 juta 196 ribu 436 rupiah," tutupnya. (Diskominfosandi/wahyu/ricky)