Bundo Yenni: Lestarikan dan Jaga Adat Istiadat Minangkabau di Agam

: Bundo Kanduang Kabupaten Agam, Yenni Andri Warman ajak Bundo Kanduang Nagari Batu Kambing untuk melestarikan dan menjaga adat istiadat minangkabau di Kabupaten Agam-Foto:Mc.Pemkab Agam


Oleh MC KAB AGAM, Minggu, 1 Oktober 2023 | 05:55 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 78


Agam, InfoPublik - Bundo Kanduang Kabupaten Agam, Yenni Andri Warman ajak Bundo Kanduang Nagari Batu Kambing untuk melestarikan dan menjaga adat istiadat Minangkabau di Kabupaten Agam.

“Bundo kanduang memiliki peranan yang sangat penting dalam menjaga dan melestarikan adat istiadat di Minangkabau selaku “Sumarak dalam Nagari” yang menjaga adat dan budaya Minangkabau agar nantinya tidak habis dimakan oleh zaman,” kata Bundo Yenni Andri Warman saat menjadi narasumber dalam peningkatan kapasitas Bundo kanduang. Hal itu disampaikan di Aula Kantor Wali Nagari Batu Kambing, Kecamatan Ampek Nagari, Jum’at (29/9/2023).

Pada kesempatan tersebut, Bundo Yenni menyampaikan beberapa materi yang berkaitan adat Minangkabau dengan peranan Bundo Kanduang, tantangan perempuan dalam pelestarian dan pengembangan adat dan budaya minangkabau.

Kemudian, penanaman akhlak di Minangkabau, langgam kato nan ampek, sifat padusi dan sumando, sumbang 12 (duo baleh) dan adat sopan santun orang Minangkabau.

Menurutnya, materi tersebut tepat untuk disampaikan mengingat pada zaman digital para generasi muda telah banyak yang tidak paham dengan adat minangkabau yang sebenarnya.

“Di sinilah,peranan kita sebagai bundo kanduang, sebagai pusek jalo kumpulan tali artinya, bundo kanduang mampu menjadi tempat berhimpunnya keluarga besar,”katanya.

Ditambahkannya, bundo kanduang semestinya mampu menjadi percontohan dari para pemuda dan pemudi minang baik dalam bersikap kepada sumando ataupun adat sopan santun orang Minangkabau.

“Untuk padusi kita harus mengajarkan tentang sumbang 12 yang berarti 12 larangan untuk padusi, langgam kato nan ampek, sifat padusi dan adat sopan santun orang Minangkabau,” tuturnya.

Lelaki Minang, katanya, diajarkan langgam kato nan ampek dan adat sopan santun orang Minangkabau.

Ia berharap melalui kegiatan peningkatan kapasitas tersebut, maka ilmu dan wawasan serta kualitas dari Bundo Kanduang Nagari Batu Kambing akan meningkat.

“Mari kita ajarkan ilmu dan wawasan yang dimiliki sebagai bundo kanduang kepada generasi penerus sehingga nantinya Kabupaten Agam bisa menjadi Agam yang berbudaya dan berbudi luhur,” ajaknya. (MC Agam/Fikri) 

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB AGAM
  • Senin, 16 September 2024 | 05:50 WIB
Iklim Investasi Kondusif, Agam Ajak Investor Garap Potensi Lokal
  • Oleh MC KAB AGAM
  • Sabtu, 14 September 2024 | 21:43 WIB
SKPD Sumbar Gelar Rapat Evaluasi: Fokus Realisasi APBD dan Solusi Tantangan
  • Oleh MC KAB AGAM
  • Selasa, 10 September 2024 | 12:55 WIB
Penyerahan Lencana Desa Mandiri: Penghargaan untuk 30 Nagari di Agam
  • Oleh MC KAB AGAM
  • Selasa, 10 September 2024 | 12:47 WIB
Masa Jabatan 92 Wali Nagari di Agam Resmi Diperpanjang Menjadi Delapan Tahun
  • Oleh MC KAB MUSI BANYUASIN
  • Minggu, 8 September 2024 | 20:18 WIB
Lestarikan Ekosistem Sungai: Program "MAPAN MUBA" untuk Kesejahteraan Nelayan
  • Oleh MC KAB AGAM
  • Minggu, 8 September 2024 | 15:45 WIB
Silaturahmi GRIB dan Pemkab Agam: Kolaborasi untuk Kesejahteraan Masyarakat
  • Oleh MC KAB AGAM
  • Senin, 26 Agustus 2024 | 17:46 WIB
Gerak Jalan Santai di Nagari Panampuang, Ajang Pererat Silaturahmi Warga