Bank Aceh Syariah Siap Menuju Bank Devisa

:


Oleh MC PROV ACEH, Sabtu, 27 Mei 2023 | 15:26 WIB - Redaktur: Yudi Rahmat - 271


Banda Aceh, InfoPublik - Bank Aceh Syariah (BAS) kini sedang menjajaki proses ke arah 'go internasional' yakni menuju Bank Devisa.
 
"Ya kita terus berupaya agar BAS menjadi salah satu bank yang diperhitungkan khususnya importir lokal, nasional dan internasional," ujar Dirut Bank Aceh Syariah, Muhammad Syah, Jumat (26/5/2023).
 
Untuk bisa menjadi 'pemain' di kancah internasional maka berbagai persyaratan, jaminan serta pelayanan sedang dipersiapkan sebagaimana ketentuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan hubungan dengan bank luar negeri.
 
Syarat- syarat yang harus dipenuhi sebelum suatu bank non devisa dapat diberikan izin untuk memjadi devisa, antara lain, CAR minimun dalam bulan terakhir minimum 8% 2, tingkat kesehatan selama 24 bulan terakamhir berturut-turut tergolong sehat, modal disetor minimal Rp 150 miliar dan  Bank telah melakukan persiapan selama ini.
 
Untuk yang terakhir, tambah Muhammad persiapan sudah dimulai hingga akhir tahun 2023. Sehingga ditargetkan tahun depan sudah dapat persetujuan dari para pihak dan segera kita umumkan ke publik.
 
Jadi transaksi transaksi ke depan melalui L/C para pengusaha importir maupun eksportir sudah dapat memanfaatkan BAS dalam kerjasamanya di bidang perbankan.
 
'Doakan saja semoga BAS tidak lagi dianggap sebagai pemain lokal tetapi mampu bertanding di level dunia', ujar mantan kepala cabang BAS Aceh Tamiang ini.
 
Pada kesempatan sama, Muhammad Syah juga sudah meminta persetujuan dari Pemegang Saham Pengendali (PSP) BAS agar mulai tahun ini dapat ditingkatkan statusnya naik menjadi Bank Operasional (BO) 1 artinya semua dana operasional pusat melalui APBN bisa dikelola.
 
Selama ini BAS, tambah Muhammad berstatus Bank Operasional (BO) 2 dimana sebagai bank lokal bertugas hanya untuk pembayaran gaji pegawai saja dan UMKM daerah.
 
"Kita harapkan ini juga bisa terealisir segera dan secara perlahan tidak lagi dianggap pemain lokal. Termasuk juga misal soal harga tebus minyak di Pertamina kenapa kata Muhammad harus melalui bank nasional," ujarnya.  
 
Sedangkan kita tidak mendapat apa apa. Jadi ini yang perlu kita dorong agar BAS bisa bersaing dengan bank lainnya.
"Kita sudah online semua. Dan untuk protech kita siap data back up semua. Misal kalau adapun yang mau meng hacker sudah kita antisipasinya agar tidak bobol," terangnya lagi. 
 
Namun kita tidak bisa memprediksi yang sifatnya kebencaan. Tetapi sebagai bank tentunya prinsip kehati-hatian menjadi kunci bagi sebuah perbankan. (MC 05)