:
Oleh MC KAB MANGGARAI BARAT, Senin, 15 Mei 2023 | 13:34 WIB - Redaktur: Wawan Budiyanto - 231
Manggarai Barat, InfoPublik - Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi meminta Australia Indonesia Health Security Partnership (AIHSP), membuat program pembasmian hama atau penyakit yang menyerang tumbuhan pisang. Program itu dianggap penting, sebab ribuan pisang di Manggarai Barat, belakangan ini tiba-tiba layu dan gugur dengan sendirinya.
Permintaan itu disampaikan Bupati Edi kepada pimpinan AIHSP, pada saat kegiatan audiensi atau tatap muka AIHSP dengan pemerintah Kabupaten Manggarai Barat, di kantor bupati, Senin (15/5/2023).
AIHSP merupakan program kemitraan Pemerintah Australia dan Pemerintah Indonesia untuk menguatkan sistem ketahanan kesehatan yang menggunakan pendekatan integrasi antara kesehatan Manusia, kesehatan hewan dan kesehatan lingkungan satwa liar.
Kepada rombongan AIHSP, Bupati Edi meminta untuk turut memperhatikan penyakit yang menyerang tumbuhan pipsang, kemudian melakukan analisa tentang penyebab hingga menemukan obatnya sebagai pembasmi.
"Di empat bulan terakhir ada fenomena yang meresahkan para petani pisang. Pisang pada berguguran, layu dan mengering,” terang Edi.
Di Manggarai Barat, dan NTT pada umumnya, tumbuhan pisang memiliki nilai guna yang tinggi, mulai dari daun, buah hingga batangnya.
Batang pisang biasanya dimanfaatkan sebagai sumber pangan untuk binatang, khususnya Babi.
Sejak terserang hama atau penyakit, batang pisang tidak bisa lagi dimanfaatkan sebagai sumber makanan untuk Babi.
“Jika batang pisang tersebut di berikan untuk makanan babi, maka risikonya babi itu pasti akan mati," ujar Edi.
Ia meminta agar program AIHSP, tidak hanya focus untuk membasmi penyakit pada manusia, hewan dan satwa liar. Namun juga bisa membasmi jenis penyakit yang menyerang tumbuhan, khususnya pisang.
Diharapkan program AIHSP dapat mencermati dan mendeteksi penyakit pada pisang
(Frumens – MC Manggarai Barat/Tim IKP Kominfo Mabar)