Angka Stunting Turun Satu Digit, Sekda Mabar Apresiasi Kepala Puskesmas, Desa dan Para Kader

:


Oleh MC KAB MANGGARAI BARAT, Jumat, 31 Maret 2023 | 18:39 WIB - Redaktur: Wawan Budiyanto - 571


Manggarai Barat, InfoPublik. Berdasarkan hasil operasi timbang periode Februari 2023, prevalensi stunting tingkat Kabupaten Manggarai Barat, turun dari 15,09 % menjadi 09,06 %. Atas prestasi itu, Sekretaris Daerah Manggarai Barat Fransiskus Sales Sodo, mengapresiasi semua pihak secara khusus kepada para kader, kepala desa dan kepala puskesmas yang bekerja di lapangan.

Apresiasi itu disampaikan Sekda Frans saat menyampaikan sambutan pembukaan pada kegiatan Rembug Stunting tingkat Kabupaten Manggarai Barat, di Aula Setda, Jum’at (31/3/2023).

Melalui forum rembug dengan tema “Sinergi Mabar Bangkit Mabar Mantap Atasi Stunting, AKI dan AKB dengan Pendekatan Keluarga Menuju Generasi Sehat dan Cerdas’ itu Sekda Frans menyampaikan gambaran perbandingan tentang tingkat prevalensi stunting hasil timbang Agustus 2022 dengan hasil timbang periode Februari 2023.

Pada periode timbang Agustus 2023, prevalensi stunting tingkat Manggarai Barat adalah 15,09 %. Karena prevalensinya dinilai masih tinggi, beberapa waktu lalu, Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi memberi penegasan upaya percepatan penurunan stunting, mulai dari OPD di tingkat kabupaten hingga kepala desa dan kepala puskemas di tingkat kecamatan dan desa, agar prevalensi stunting tahun 2023, harus turun 1 (satu) digit.

Untuk dapat mewujudkan penegasan itu, Bupati Edi kemudian memberi perintah kepada semua kepala desa, agar melibatkan kepala puskesmas dalam menyusun anggaran dana desa, khususnya anggaran yang diplotkan untuk penanganan stunting.

“Kepala puskesmas wajib dilibatkan, sebab mereka yang paling tahu, upaya apa dan dengan cara bagaimana stunting itu diatasi,” lanjut Bupati Edi.

Untuk membuktikan dilibatkannya kepada puskesmas oleh kepala desa dalam penyusunan anggaran itu, maka Bupati Edi mewajibkan kepada desa untuk mebawa serta rekomendasi dari kepala puskesmas saat pencairan dana desa.

“Jika rekomendasi dari kepala puskesmas tidak ada, maka dana desa tidak boleh dicairkan,” tegas Bupati Edi.

Penegasan lainnya juga disampaikan kepada semua pihak, khususnya yang dilibatkan dalam Tim Percepatan Penurunan Stunting, mulai dari tingkat kabupaten, kecamatan hingga tingkat desa, agar secara konvergen, bersatu padu sesuai tupoksi masing-masing, bekerja menurunkan prevalensi stunting.

Kerja sama semua pihak itu kini membuahkan hasil. Prevalensi stunting hasil timbang periode Februari 2023, turun menjadi 1 digit, yakni 09,06 %.

Penurunan ini, kata Frans, sangat signifikan. Sangat menggembirakan. Karena itu, kepada semua pihak yang telah berjuang bersama dalam menurunkan prevalensi stunting itu, Sekda Frans menyampaikan apresiasi.

“Trima kasih kepada semua pihak. Secara khusus kepada lini lapangan, mulai dari kepala puskesmas, kepala desa hingga para kader,” kata Frans.  

Apresiasi yang sama juga disampaikan Sekda Frans kepada kepala OPD yang dilibatkan dalam Tim Percepatan Penurunan Stunting, juga kepada semua pihak yang dengan caranya masing-masing, ikut berjuang untuk menurunkan prevalensi stunting di Manggarai Barat.

Walau demikian, Sekda Frans tetap berharap agar turunya prevalensi stunting menjadi 09 persen ini dapat menjadi motivasi, agar kerja sama yang sudah berlangsung dengan solid, dapat dipertahankan.

“Ini harus menjadi motivasi. Sebab dengan kerja sama yang baik, kita bisa melakukan intervensi dengan baik pula,” jelasnya.

Kegiatan Rembug Stunting adalah aksi ketiga dari delapan aksi konvergensi stunting. Dua aksi telah dilakukan, yakni Analisis Situasi (Ansit) dan rencana kegiatan. Sedangkan aksi yang lain yang akan dilaksanakan adalah Perbup tentang peran desa, pembinaan KPM, sistem manajemen data, pengukuran dan publikasi stunting dan revisi kinerja tahunan.

Hadir dalam acara Rembug Senior Manager Projec Momentum kluster Flores Henyo Kerong, Ketua Komisi III DPRD Kab. Manggarai Barat, Inocentius Peni, Asisten I Setda Bidang Administrasi Umum Aloisius Lahi, Asisten III Setda Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat  Hilarius Madin, Pimpinan OPD Lingkup Mabar, staf khusus bupati, para camat, kepala puskesmas, penyuluh keluarga berencana, organisasi wanita, pemerhati kesehatan Pater Marsel Agot dan sejumlah kepala desa 

(Frument/EfjE – MC Manggarai Barat)