Diresmikan Menteri KKP, Kampung Madong dan Sei Nyirih Jadi Kawasan Ekoeduwisata

:


Oleh KOTA TANJUNG PINANG, Rabu, 19 Oktober 2022 | 06:27 WIB - Redaktur: Tobari - 229


Tanjungpinang, InfoPublik - Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Republik Indonesia (RI), Sakti Wahyu Trenggono melakukan kunjungan kerja ke Kota Tanjungpinang, tepatnya di Kampung Madong, Kelurahan Kampung Bugis, Selasa (18/10/2022).

Menteri Sakti Wahyu Trenggono yang tiba sekitar pukul 12:15 WIB tersebut, disambut Wali Kota Tanjungpinang, Rahma dan jajaran dari Pemprov Kepri.

Kedatangan Menteri beserta rombongan ke Tanjungpinang ini, dalam rangka kegiatan gerakan nasional bulan cinta laut dengan tema laut sehat, ikan lestari, nelayan sejahtera.

Pada kesempatan itu, Wali Kota Rahma menjelaskan Tanjungpinang memiliki 21 titik kampung nelayan yang tersebar di pesisir kota ini.

Kampung-kampung tersebut didiami oleh masyarakat nelayan berbilang kaum dengan kondisi sangat terbatas untuk daya jelajah tangkapan. Belum menguasai teknologi, dan terhambat modal serta manajemen usaha.

“Permasalahan lain dalam peningkatan hasil tangkapan adalah kendala cuaca pada musim tertentu membuat para nelayan tidak bisa bekerja maksimal,” kata Rahma.

Rahma bertekad untuk mengangkat potensi alam yang ada di laut Tanjungpinang yang belum tersentuh selama ini, salah satunya wisata alam hutan mangrove.

Melalui kegiatan wisata ini sekaligus juga mengangkat tradisi kehidupan masyarakat di kampung nelayan seperti permainan rakyat, olahraga bahari, kesenian, sejarah dan budaya Melayu yang kental dengan budaya maritim.

“Pemko Tanjungpinang bersama Kampus Umrah akan mengembangkan Kampung Madong dan Kampung Sungai Nyirih menjadi kawasan minawisata kampung ikan madong sungai nyirih,” ujarnya.

Untuk itu, ia berharap dukungan dari Menteri Kelautan dan Perikanan dalam mewujudkan cita-cita kami dan khusunya masyarakat perikanan yang ada di Kota Tanjungpinang.

"Kami mohon dukungan dari pak Menteri untuk mewujudkan cita-cita kami," tambahnya. 

Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa Kepri halaman depannya adalah laut dan sumber utamanya juga dari laut, maka itu diperlukan suatu kebijakan yang bisa berjangka panjang untuk kepentingan umat manusia.

“Pertama memperluas kawasan konservasi yang tertutup dan ini harus didukung oleh pemerintah daerah,” ucapnya.

Menteri mengatakan, Indonesia kita bagi menjadi enam zona. Kepri adalah zona satu, kawasannya sampai dengan laut Natuna yang berbatasan dengan laut Cina selatan.

Setiap zona itu, kita desain satu kawasan yang tidak boleh diganggu, kawasan yang tidak boleh dilintasi oleh kapal, kawasan yang tidak boleh dilakukan pengambilan ikan dan seterusnya yang kita sebut sebagai konservasi tertutup.

"Ada tiga benefit yang bisa kita dapat, yang pertama adalah akan mampu memproduksi oksigen, lalu kedua penyerapan karbon yang lebih tinggi daripada hutan di darat, dan ketiga tempat budi daya ikan," ungkapnya.

Ini juga, kata Menteri, lebih kepada bagaimana kita memikirkan masa depan generasi berikut. Karena itu, implementasi kebijakan ekonomi biru ini harus bisa disosialisasikan kepada seluruh masyarakat dan pemangku kepentingan.

"Menurut saya ini hal penting, karena Kepri ini adalah zona satu. Nanti kita akan bekerja sama dengan umrah dan pemda setempat," tuturnya.

Dalam kunjungan kerja ini juga dilaksanakan penandatanganan prasasti peresmian Kampung Ikan Madong dan Kampung Sei Nyirih sebagai Kawasan Ekoeduwisata, aksi bersih laut, dan penyerahan paket perbekalan nelayan melaut serta benih ikan. (zl/tri/toeb).