:
Oleh KOTA TANJUNG PINANG, Sabtu, 30 Juli 2022 | 07:16 WIB - Redaktur: Tobari - 366
Tanjungpinang, InfoPublik - Distrik Navigasi Kelas 1 Tanjungpinang bekerja sama dengan Politeknik Pelayaran Banten membuka kesempatan bagi masyarakat yang berprofesi pekerja pelaut di Tanjungpinang untuk mendapatkan Sertifikat Basic Safety Training Kapal Layar Motor (BST-KLM).
Ketua Koperasi Mercu Segara Distrik Navigasi Kelas 1 Tanjungpinang, Erdi Surya menjelaskan bahwa ada dana pemerintah yang dikucurkan lewat politeknik pelayaran Banten yang bisa dimanfaatkan masyarakat Tanjungpinang untuk mendapatkan sertifikat BST KLM.
Sertifikat BST KLM ini, kata dia, adalah sertifikat dasar untuk bekerja di kapal nelayan, niaga, pompong, maupun kapal tradisional agar masyarakat yang bekerja di bidangnya punya sertifikasi.
"Jadi, bagaimana membawa motor boat yang tentunya di dalam kendaraan yang dibawa ini bisa ada nyawa manusia atau barang, yang diharapkan selamat sampai tujuan," kata Erdi usai pertemuan dengan Wali Kota Tanjungpinang, Rahma di rumah dinasnya, Jumat (29/7/2022).
Dengan mendapatkan sertifikat ini, lanjutnya, andaikata terjadi sesuatu hal dalam kendaraan yang dibawanya, mereka tau cara penanganan yang pas, bagaimana menyelamatkan nyawa, begitu juga barang yang ada di dalam boat yang dimilikinya.
Karena, program ini ada anggaran dan kuotanya masih ada, maka kepala distrik memerintahkan ketemu wali kota, lalu melalui dinas perhubungan atau kelurahan bisa mendata warganya yang kira-kira bisa diikutsertakan dalam diklat ini.
"Alhamdulillah, tanggapan ibu wali kota tadi, akan sesegera mungkin memerintahkan jajarannya di bawah untuk mendata, paling tidak untuk tahap pertama ini bisa kita laksanakan," ucapnya.
Untuk program ini, Erdi menyebut se-Indonesia itu ada kuota sebanyak 2.000 orang. Bila, di Tanjungpinang bisa melaksanakan 100 peserta bisa kita laksanakan. Lantas, kalau memang dibutuhkan lagi lebih dari 100 peserta, kita bisa upayakan dipenuhi dari Politeknik Banten.
"Kita masih punya waktu beberapa bulan lagi sampai akhir anggaran 2022 pada Desember nanti. Jadi, kami tunggu data dari Dishub untuk kami segera proses supaya diklat berjalan," ucapnya.
Diklat ini nanti, akan dilaksanakan selama tiga hari, dua hari peserta mendapatkan materi dan seharinya itu praktek. Semua akomodasi ditanggung Politeknik Banten, jadi tidak ada membebani anggaran daerah.
"Ini gratis, peserta akan mendapatkan sertifikat yang dikeluarkan Politeknik Banten dan semua yang dibutuhkan juga ditanggung. Jadi, jangan sampai kita melepaskan peluang ini untuk masyarakat Tanjungpinang," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kota Tanjungpinang, Hantoni mengatakan pihaknya telah memiliki data penambang di 4 trayek yakni penyengat, pelantar I, II, dan KUD.
"Jadi, empat trayek ini yang sudah kita data itu ada sekitar 300 orang. Soal program ini akan kita informasikan ke para penambang yang ingin mengikuti diklat ini," ucapnya.
Menurutnya, diklat pemberdayaan masyarakat untuk peningkatan keterampilan dan keahlian bidang kepelautan ini sangat dibutuhkan masyarakat.
"Sebab, jika mereka sudah memiliki sertifikat BST KLM ini, tentu akan lebih mudah mendapatkan peluang pekerjaan di bidang pelayaran," tuturnya. (Tri/toeb).