:
Oleh MC KOTA PEKALONGAN, Senin, 27 Desember 2021 | 16:01 WIB - Redaktur: Tobari - 883
Pekalongan, InfoPublik - Selain tersohor sebagai Kota Batik, ternyata Kota Pekalongan juga memiliki potensi daerah lainnya, yakni di bidang kuliner yang tidak kalah menggugah selera para penikmatnya.
Salah satu kuliner otentik dan unik di Kota Pekalongan adalah Mi So. Sajian Mi So sendiri merupakan makanan khas Krapyak, Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan.
Salah satu kedai yang menjajakan Mi So adalah kedai Mi So Dengkil Mbak Maimanah yang beralamatkan di Jl Jlamprang, Krapyak Lor yang menyajikan aneka varian Mi So yang lezat.
Muhammad Adi Putra (35), pemilik kedai Mi So Mbak Maimanah mengaku, ia bersama sang istri sudah berjualan sejak tahun 2010.
Ia menjelaskan, semangkuk Mi So biasanya berisi tetelan daging dan tulang sapi, tahu, telur puyuh, bakso, dan kulit melinjo. Kemudian, disiram dengan kuah kaldu sapi kental yang mengepulkan aroma penggugah selera makan.
"Mi So yang awalnya semangkok isinya mie, krupuk mie dan kulit so ini, sekarang banyak varian yang dikembangan penjual Mi So di Krapyak ini. Yang paling hits disini itu Mi So dengkil," tutur Adi, sapaan akrabnya, Senin (27/12/2021).
Adi menyebutkan, awalnya Mi So hanya disajikan untuk tamu-tamu yang berkunjung ke rumah warga Krapyak ketika Syawalan dan Sya'banan.
Namun seiring berjalannya waktu, terhitung mulai tahun 1990an sebagian warga Krapyak mulai berjualan di depan rumah mereka dan diperjualbelikan untuk warga umum.
Mi So buatan Adi yang buka mulai pukul 09.30-15.00 ini dibandrol dengan harga mulai Rp3.000 sampai Rp20.000, tergantung varian isiannya.
Menurutnya, menikmati Mi So dengkil memiliki sensasi tersendiri. Utamanya saat menggerogoti daging yang masih menempel pada tulang, meski kadang harus dengan cara diseruput.
Penikmat sekaligus pembeli Mi So Kedai Mbak Maimanah ini tidak hanya datang dari warga lokal Pekalongan saja, melainkan juga dari luar Kota Pekalongan yang sengaja mampir ke warungnya untuk menyantap kelezatan Mi So Dengkil ini.
"Yang membedakan dengan sajian bakso pada umumnya adalah adanya isian iga sapi dan kulit so dan ada remukan gorengan tempe (sadeg)," ucapnya.
Dalam sehari, Adi menghabiskan 2 kilogram kulit melinjo (so) yang ia beli di pasar. Pihaknya berharap, makanan Mi So khas Krapyak ini dapat menjadi salah satu makanan yang terus di lestarikan dan di sukai oleh masyarakat.
"Saat puncak pandemi kemarin memang sangat berpengaruh sekali terhadap penjualan warung kami. Tetapi, Alhamdulillah sekarang dengan beberapa kelonggaran PPKM sudah mulai ada peningkatan kembali. Alhamdulillah biasanya sebelum warung tutup, dagangan sudah habis terjual," katanya. (Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan/toeb)