:
Oleh MC Kab Aceh Tengah, Selasa, 24 November 2020 | 14:16 WIB - Redaktur: Tobari - 772
Takengon, InfoPublik – Kaum perempuan di daerah Gayo, Kabupaten Aceh Tengah, diharapkan menjadi ujung tombak dalam pelestarian budaya Gayo yang saat ini keberadaananya mulai terkikis oleh perkembangan zaman.
Ungkapan tersebut disampaikan oleh salah seorang perempuan anggota DPR Kabupaten Aceh Tengah, Tarmina, SH, saat bertindak sebagai Ketua Panitia Pengukuhan organisasi Persatuan Perempuan Pelestari Budaya (Puan Persada) periode 2020-2024, Senin (23/11/2020), di Gedung Ummi, Komplek Pendopo Bupati Aceh Tengah.
Lebih lanjut, Tarmina dalam laporannya mengatakan Puan Persada merupakan Organisasi Perempuan yang beranggotakan para perempuan penggiat pelestarian budaya Gayo.
Meski sudah ada organisasinya, namun Tarmina juga menjelaskan, pelestarian budaya Gayo dengan nilai-nilai adat Gayo yang terkandung didalamnya bukan semata tugas Puan Persada, tapi merupakan tanggung jawab bersama seluruh elemen masyarakat.
“Kami ingin Puan Persada sebagai motor bagi usaha pelestarian budaya Gayo, dengan dukungan pemerintah dan semua elemen masyarakat. Kami berharap budaya Gayo kembali menjadi identitas bagi masayarakat Gayo,” kata Tarmina, Senin (23/11/2020) di Takengon.
Acara pengukuhan PUAN PERSADA ini juga dihadiri oleh Bupati Aceh Tengah Drs. Shabela Abubakar, Ketua TP-PKK Aceh Tengah Puan Ratna, Ketua Majlis Pendidikan Daerah Dr. Edy Putra Kelana.
Serta, Ketua Majlis Aadat Gayo, tokoh adat Ibnu Hajar Laut Tawar, Kadis Pendidikan dan kebudayaan, Drs. Uswatuddin, M.AP, Kadis Sosial Aulia Putra, serta kepala LPP RRI Takengon, Muhsin Zein.
Pengukuhan Puan Persada Periode 2020-2024, dilakukan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Drs. Uswatuddin, MAP berdasarkan hasil Musda Puan Persada Desember 2019 dan Surat Keputusan (SK) Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Tengah No. 430/997/Disdik/2020, tertanggal 28 April 2020.
Dalam kepengurusan Puan Persada periode 2020-2024 ini, tokoh perempuan yang sudah malang melintang di berbagai organisasi, Hj. Rahmawati Djauhar Ali dipercaya sebagai ketua organisasi ini.
Sementera itu, Bupati Aceh Tengah selaku Penasehat Puan Persada dalam sambutan dan arahanya yang disampaikan dalam bahasa Gayo sebagai salah satu bentuk upaya pelestarian budaya Gayo mengatakan, bahwa budaya Gayo tidak bertentangan dengan Syariat Islam dan memiliki sembilan pilar yang harus tetap dijaga kelestariannya..
“Nge murum-murum kite beteh, sistem nilai budaya Gayo sejelen urum syariet Islam, ara siwah si tersusun antara lain, Mukemel, Tertib, Setie, Semayang/Gemasih, Mutentu, Amanah, Genap Mupakat, Alang Tulung Berat Berbantu dan Besikekemelen (Sudah kita ketahui bersama, sistem nilai budaya Gayo ini sejalan dengan Syariat Islam," kata Shabela.
Ada sembilan pilar budaya Gayo yang telah tersusun dan disepakati secara adat, antara lain memiliki sifat malu, tertib, setia kawan, kasih sayang, pandai menempatkan diri, dapat dipercaya, musyawarah, gotong royong dan saling menutup aib saudara.
Dalam acara pengukuhan yang dirangkai dengan “Dialog Budaya” ini, Shabela juga mengajak seluruh pengurus Puan Persada agar terus berupaya bersama Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah dan Lembaga Adat maupun Masyarakat untuk memprakarsai kegiatan pelestarian budaya Gayo dimasa yang akan datang.
Sisiwah ni mujadi tangung jeweb te kin mu jegei dan melestarikan ne, termasuk i was a Organisasi Puan Persada si wan beberapa ketike munaran acara si mendukung pelestarien edet budaya Gayo, buge ku langkah arap ni pe kase, Puan Persada nguk murum-murum Pemerintah daerah, Lembaga edet rum masyarakat terus bekerja dan memprakarsai kegiatan serupa, katamya.
Artinya, Pilar yang sembilan ini, menjadi tanggung jawab kita semua untuk menjaga dan melestarikannya, termasuk para perempuan yang tergabung dalam organisasi Puan Persada ini, semoga kedepannya, Puan Persada dapat bekerjasama dengan pemerintah daerah, lembaga adat dan seluruh elemen masyarakat dalam memprakarsai kegiatan-kegiatan budaya seperti ini.
Selaku pimpinan daerah, Shabela juga menyampaikan ucapan selamat atas pengukuhan organisasi perempuan pelestari budaya Gayo ini
“Selaku kepala pemerintahan, kami sampaikan ucapan selamat kepada pengurus Puan Persada periode 2020-2024 yang telah dikukuhkan, kami juga sampaikan terima kasih pada pengurus Puan Persada periode sebelumnya,” katasnya.
Sementara dalam acara “Dialog Budaya” yang diikuti oleh semua pengurus Puan Persada, hadir nara sumber Ibnu Hajar Laut Tawar yang merupakan Tokoh Adat yang juga mantan Sekretaris Daerah Kabupaten Aceh Tengah, Tokoh Perempuan.
Serta, Puan Ratnya yang merupakan Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten, dan nara sumber dari Majlis Adat Gayo Kabupaten Aceh Tengah. (Fathan Muhammad tuafiq/MC Aceh Tengah/toeb)