:
Oleh MC Kab Aceh Tengah, Jumat, 9 Oktober 2020 | 11:26 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 441
Takengon, InfoPublik – Seiringan terus meningkatnya kasus konfirmasi positif Covid-19 di wilayah Kabupaten Aceh Tengah, pemerintah daerah setempat menempuh berbagai cara untuk mencegah meluasnya penyebaran Covid di daerah ini. Untuk mengefektifkan penerapan protokol kesehatan melalui razia langsung di lapangan, upaya sosialisasi dan edukasi pencegahan juga terus dilakukan melalui berbagai media.
Salah satu yang telah dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tengah melalui Dinas Komunikasi dan Informatika adalah melakukan penyebarluasan informasi dan edukasi melalalui siaran radio. Sejak merebaknya pandemi covid di daerah ini pada pertengahan bulan maret yang lalu, Dinas Kominfo Kabupaten Aceh Tengah telah menjalin kerjasama dengan Radio Republik Indonesia (RRI) Takengon untuk melakukan diseminasi informasi Covid -19 melalui siaran radio, baik dalm bentuk penyampaian berita, dialog interaktif maupu melalui pesan layanan publik.
Terkait dengan kondisi terkini, kasus konfirmasi Covid-19 terus mengalami peningkatan dari hari ke hari, Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah bersama RRI Takengon, Kamis, (8/10/2020), menggagas upaya penyebarluasan informasi melalui radio dengan menggunakan bahasa daerah Gayo.
Hal itu terungkap dalam pertemuan antara Bupati Aceh Tengah, Drs Shabela Abubakar yang didampingi Kepala Dinas Kominfo, Kahiruddin dengan Kepala RRI Takengon, Mukhsin Zen di ruang kerja Bupati Aceh Tengah.
Kepala Dinas Kominfo, Khairuddin alias Yoes mengatakan, masyarakat Kabupaten Aceh Tengah masih sangat terikat erat dengan kearifan lokal. Itulah sebabnya, penyebarluasan informasi Covid-19 dengan menggunakan bahasa Gayo, dinilai akan lebih efektif, karena dalam keseharian, masyarakat Gayo Aceh Tengah terbiasa berkomunikasi menggunakan bahasa daerah mereka.
“Masyarakat Aceh Tengah masih terikat dengan adat, budaya dan kearifan lokal Gayo, untuk itu, kami sedang menggagas upaya sosialisasi dan edukasi pencegahan penyebaran Covid-19 melalui siaran radio dengan menggunakan bahasa Gayo, ini akan lebih efektif karena sebagian besar masyarakat di sini terbiasa berkomunikasi menggunakan bahasa daerah,” ujar Yoes, Kamis (8/10/2020).
Ia juga menjelaskan, pertemuan itu membahas format yang tepat dan pengaturan jadwal tayang yang efektif dalam penyampaian informasi berbahasa Gayo melalui siaran radio yang dapat menjangkau seluruh pelosok daerah tersebut.
Hal senada diungkapkan Bupati Aceh Tengah, Shabela, pesan apapun kepada masyarakat, akan lebih efektif jika menggunakan bahasa yang dipahami oleh masyarakat setempat.Ia mencontohkan, dulu pemerintah sering menyampaikan, pesan-pesan pembangunan kepada masyarakat melalui untaian syair Gayo lewat seni Didong. Ini bukti bahwa penggunaan bahasa Gayo sangat relevan dan efektif untuk menyampaikan pesan dari pemerintah, termasuk pesan untuk mencegah penyebaran Covid -19.
“Dulu, pemerintah sering meinta bantuan para Ceh Didong untuk menyampaikan, pesan pembangunan kepada masyarakat melalui syair-syair berbahasa Gayo dalam pergelaran Seni Didong Gayo, dan ini terbukti efektif, saya kira pada saat inipun cara ini masih sangat relevan diterapkan melalui siaran RRI, bahkan jangkauannya akan lebih luas,karena sudah didukung oleh teknologi informasi,” lanjutnya.
Dirinya juga meminta peran aktif RRI Takengon untuk ikut memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya mencegah penyebaran Covid-19. Dia berharap, pesan-pesan pencegahan Covid-19 seperti penggunaan masker, mencuci tangan dengan sabun, menghindari kerumunan dan selalu menjaga kesehatan melalui siaran radio, dapat meminimalisir penyebaran Covid-19 di daerah ini, apalagi jika siaran tersebut disampaikan dalam bahasa Gayo, tentu akan lebih efektif.
“Jajaran RRI Takengon sudah merupakan bagian dari pemerintahan dan masyarakat Gayo Aceh Tengah, memiliki tanggung jawab juga dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19 di daerah ini sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Siaran-siaran yang terkait dengan upaya pencegahan Covid -19 akan lebih efektif jika disampaikan dalam bahasa Gayo. Untuk itu kami minta RRI Takengon memprogramkan siaran kusus penyebarluasan informasi dan edukasi pencegahan Covid-19 menggunakan bahasa Gayo dan pemerintah daerah akan memberikan dukungan sepenuhnya untuk penyelenggaraan program ini,” lanjutnya.
Menanggapi gagasan itu, Kepala RRI Takengon, Mukhsin Zen menyambut baik rencana tersebut. Pada prinsipnya program ini bukanlah program baru, karena selama ini pun RRI Takengon juga eksis mengangkat budaya Gayo melalui siaran radionya. Hanya saja, karena ini dalam sistuasi pandemi Covid-19. Pihaknya akan lebih memfokuskan penyebarluasan informasi dalam bahasa Gayo ini untuk upaya pencegahan penyebaran Covid -19.
“Kami sangat mendukung ide yang disampaikan oleh Bapak Bupati dan Bapa Kadis Kominfo, karena ini sebenarnya bagian dari tanggung jawab kami juga. Program ini akan segera kita jalankan, karena secara teknis juga tidak ada kendala. Personil dan penyiar kami sebagian besar juga berasal dari Gay. Jadi program siaran khusus pencegahan Covid-19 berbahasa Gayo ini tidak akan ada kendala, apalagi program ini nantinya juga akan di - back up oleh pemerinmtah daerah,” ungkap Zen
Lebih lanjut, ia menyampaikan, program seperti ini secara eksplisit sebenarnya sudah tercantum dalam kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah dengan RRI Takengon, yang sudah berjalan beberapa tahun dan baru saja diperbaharui dua hari yang lalu. Tinggal pengaturan teknis dan penentuan formatnya saja.
Tanpa menunggu waktu, hari ini juga, langsung dilakukan siaran langsung diseminasi informasi pencegahan penyebaran Covid-19 menggunakan bahasa Gayo dengan narasumber Bupati Aceh Tengah didampingi Kepala Dinas Kominfo dan Kepala Dinas Sosial, hari Kamis (8/10/2020), jam 16.00 - 15.00 WIB. (Fathan Muhammad Taufiq/MC Aceh Tengah/Eyv)