Pemimpin Umat Beragama Desa Malanggong Komitmen Jaga Kerukunan Bersama

:


Oleh MC KAB BANGGAI KEPULAUAN, Selasa, 22 September 2020 | 20:25 WIB - Redaktur: Kusnadi - 505


Malanggong, InfoPublik - Para pemimpin umat beragama Desa Malanggong, Kecamatan Buko, Kabupaten Banggai Kepulauan berkomitmen bersama membangun Toleransi serta Kerukunan antar umat beragama yang ada di Desa Malanggong guna terciptanya kekeluargaan tanpa memandang perbedaan yang ada.

Kerjasama antar umat beragama di Desa Malanggong nampak pada gotong royong bersama dalam pekerjaan pembangunan rumah ibadah umat muslim di Desa Malanggong, di mana pemimpin gereja dan umat Kristiani turut ambil bagian bahkan memberi bantuan berupa material untuk menopang pembangunan mesjid Al-Hidayah Desa Malanggong, Senin (21/9/2020).

Menurut Pdt. Roni Ompi, S.Th selaku Gembala Sidang GPdi, ini adalah hal yang baik karena sudah sepatutnya kita bergandengan tangan menciptakan kerukunan dan kerjasama antar umat beragama yang ada di Malanggong serta saling menopang dan membantu satu sama lain.

Selain Pdt. Roni Ompi, Pnt. Erien Weling selaku Gembala Jemaat GPIBK Nafiri Malanggong juga mengatakan, "Sebenarnya bentuk kerjasama antar umat beragama khususnya di desa-desa sudah terjalin sejak dulu tapi oleh perkembangan saat ini mulai ada pergeseran, tapi syukurlah kalau kami selaku pemimpin umat beragama yang ada di Malanggong boleh berkomitmen bersama untuk saling toleransi dan kerjasama."

Sementara itu, Kepala Desa Malanggong Isak Monggilali juga mengatakan, nuansa kebersamaan inilah yang sudah lama dirinya rindukan sebagai pemimpin di Desa Malanggong, karena sudah lama hilang.

"Setahu saya dulu antara umat beragama di Desa Malanggong hubungannya sangat erat satu dengan yang lain, bukan saja hanya sebatas goyong-royong dalam pembangunan rumah ibadah baik gereja dan masjid, tetapi nuansa saling berkunjung di saat perayaan hari raya keagamaan seperti Natal dan Idul Fitri dapat tercipta lagi seperti orang tua kita dulu," kata Isak.

"Harapan saya hubungan kekeluargaan antara umat beragama di Desa Malanggong dapat terus terjaga dan terpelihara terus, karena perbedaan yang ada merupakan kekayaan bagi bangsa Indonesia sehingga kita terkenal dengan semboyan "Bhinneka Tunggal Ika" yang artinya Berbeda-beda Tapi Tetap Satu," ungkap Isak. (McBanggaiKep/Amos)