Telur Asin Itik Bayang, Produk Komoditi Unggulan Pesisir Selatan

:


Oleh MC KAB PESISIR SELATAN, Jumat, 13 Maret 2020 | 11:53 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 629


Painan, infopublik - Sekretaris Daerah Kabupaten Pesisir Selatan dan seluruh OPD, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Efrianto memaparkan calon produk yang akan dijadikan sebagai ikon unggulan Kabupaten Pesisir Selatan pada rapat koordinasi pengembangan produk unggulan.  Pemaparan Kadis DPKH ini disampaikan di Ruang Rapat Bupati pada hari Kamis (12/3/2020). Ikon unggulan produk Kabupaten Pesisir tersebut adalah “Telur Asin Itik Bayang”.

Pada kesempatan tersebut, Efrianto mempresentasikan tentang plasmah nutfah yang ada di Kabupaten Pesisir Selatan.  Menurutnya, di Kabupaten Pesisir Selatan memiliki dua buah jenis ternak sebagai sumber kekayaan genetik lokal atau lebih sering disebut dengan istilah plasma nutfah.  Kedua jenis plasma nutfah itu adalah sapi pesisir dan itik bayang.

“Kita mempunyai dua buah plasma nutfah yang sudah lama menjadi ikon Kabupaten Pesisir Selatan, yaitu sapi pesisir dan itik bayang.  Menjadi suatu kebanggaan tersendri untuk kita semua bahwa kedua plasma nutfah ini sudah diakui keberadaannya dan bahkan sudah mendapatkan SK langsung dari Kementrian Pertanian Republik Indonesia,”ujar Efrianto.

Penetapan sapi pesisir sebagai plasma nutfah dari Pesisir Selatan diatur dalam Keputusan Menteri Pertanian Nomor 2908/Kpts/OT.140/6/2011 Tentang Penetapan Rumpun Sapi Pesisir.  Sedangkan penetapan itik bayang sebagai plasma nutfah dari Pesisir Selatan diatur dalam Keputusan Menteri Pertanian Nomor 2835/Kpts/LB.430/8/2012 Tentang Penetapan Rumpun Itik Bayang.

“Plasma nutfah sapi pesisir dan itik bayang mempunyai nilai jual yang kompetitif jika dibandigkan dengan jenis ternak lainnya. Telur asin itik bayang berpeluang membuka lapangan kerja baru sehingga bisa meningkatkan perekonomian masyarakat. Selain itu, dengan mengonsumsi telur asin itik bayang, disinyalir bisa memberantas gizi buruk dan masalah stunting yang mampu meningkatkan kesehatan masyarakat,” tuturnya.

Disela pemaparan tersebut, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan membawa beberapa sampel telur asin untuk dihidangkan dan dicicipi oleh peserata rapat saat itu. Sekretaris Daerah Pesisir Selatan, Erizon dan ditambah oleh peserta rapat lainnya menyatakan bahwa telur asin tersebut enak dan pas di lidah, tidak terlalu asin dan tidak pahit.

“Kami sangat mendukung sekali kalau telur itik bayang ini dijadikan sebagai ikon produk unggulan dari Kabupaten Pesisir Selatan.  Harapan kita semua, kita harus berpikir dan berupaya bagaimana caranya agar telur asin itik bayang ini bisa tembus ke pasaran dalam skala besar dan dapat mendongkrak perekonomian masyarakat Pesisir Selatan,” tegas Erizon.

Ditambahkan perlu dilakukan pendekatan serta pembinaan kepada kelompok budidaya itik bayang untuk mewujudkan rencana ini.  Rencananya telur asin itik bayang ini akan di-lauching pada saat ulang tahun Kabupaten Pesisir Selatan pada bulan April.

“Harapannya semoga program ini bisa terwujud dan mari kita bantu peternak dengan memberikan pembinaan dan pengarahan dari hulu hingga hilirnya,” ujar Efrianto saat mengakhiri presentasinya tersebut.