Oleh MC Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sabtu, 14 September 2019 | 17:45 WIB - Redaktur: Juli - 258
Tuapeijat, Infopublik - Kekeringan di sebagian besar wilayah Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat yang terjadi belakangan ini menyebabkan warga kesulitan untuk mendapatkan sumber air bersih. Bahkan untuk memenuhi kebutuhan Mandi, Cuci, Kakus (MCK) sebagian warga harus mengeluarkan puluhan ribu rupiah untuk membeli air tangki.
Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mentawai Amir Ahmari, membenarkan terjadinya bencana kekeringan itu, terutama di Tuapeijat sebagai Ibu Kota Kabupaten Kepulauan Mentawai.
"Kekeringan sudah berlangsung selama tiga bulan sejak Juli lalu. Hujan yang turun hanya sebentar dan belum bisa memenuhi kebutuhan warga," kata Amir, Jumat (13/9/2019).
Mengatasi bencana kekeringan tersebut Amir mengatakan, pihaknya telah melakukan pelayanan di Desa Tuapejat dan Sipora Jaya (SP1).
Prosedur mendistribusikan air kepada masyarakat selain melihat langsung kondisi kekeringan, juga karena adanya permintaan masyarakat melalui surat dari perangkat desa/dusun.
"Sudah ada dua atau tiga surat yang meminta bantuan distribusi air ke BPBD. Pelayanan kita tidak memungut biaya sepeser pun alias gratis," ujar Amir.
Warga yang membutuhkan bantuan air diminta untuk menyediakan ember, drum, atau sejenisnya di depan rumah atau pinggir jalan yang nantinya diisi olehTim BPBD. "Dalam sehari kita mengisi 9-10 tangki mobil berkapasitas 5.000 Liter/5 ton, air tersebut diambil dari sungai Goiso Oinan yang mengalir dari perbukitan yang bersih," katanya.
(KS)
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang, dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber infopublik.id