Peringati Hari Bela Negara, Guru SD dan SLTP Ikuti Lomba Cerdas Cermat

:


Oleh MC KAB LIMA PULUH KOTA, Rabu, 31 Juli 2019 | 07:29 WIB - Redaktur: Tobari - 592


Lima Puluh Kota, InfoPublik - Lomba cerdas cermat bagi Guru SD dan SLTP se Kabupaten Lima Puluh Kota, dilaksanakan  di Lapangan Bola Kaki Koto Kociak, Nagari 7 Koto Talago, Selasa (30/7/2019).

Lomba itu, dalam rangka memperingati peristiwa perundingan antara utusan pemberi mandat pemerintahan RI dengan pimpinan PDRI di Padang Jopang tanggal 6 Juli, dan peristiwa rapat umum PDRI dengan masyarakat di Koto Kociak tanggal 7 Juli yang merupakan Hari Bela Negara di Kabupaten Lima Puluh Kota.

Dalam sambutannya, Wali Nagari 7 Koto Talago menyampaikan Semoga dengan adanya acara cerdas cermat ini, dapat menimbulkan rasa perjuangan yang tinggi dan mengingat jasa pahlawan kita dulu.

Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) merupakan peristiwa perjuangan yang sangat menentukan perjalanan NKRI. PDRI sangat mempunyai peranan penting, kalau tidak ada PDRI tentu NKRI tidak ada.

Menurut Zuhardi Kepala Bidang Kesbangpol, dengan rangkaian acara ini masyarakat bisa menghargai keringat para pahlawan yang bisa memberikan kita kemerdekaan.

Adapun yang diundang dalam acara ini adalah guru SLTP dan SD dari Kecamatan Guguak Suliki, Mungka, Payakumbuh, dan Akabiluru dan besok akan ada gerak jalan santai.

"Semoga dengan peringatan hari bela negara dapat memacu semangat anak muda kita dan dapat memahami hari bela negara yg diperingati 9 titik di Kabupaten Lima Pulih Kota," kata Herman Azmar, Kepala Badan Kesbangpol.

Turut hadir salah satu pahlawan PDRI, Kamardi. Beliau menjelaskan pentingnya membangun kesadaran masyarakat untuk mengingat perjuangan bela negara. Karena 7 Koto Talago adalah satu tempat yang menyuarakan tentang keberadaan PDRI pada 19 Desember 1948.

Kamardi menceritakan bagaimana perjuangan pahlawan dulu dalam memperjuangkan NKRI, mengingat situasi yang semakin panas, karena Bukittinggi telah diduduki Belanda pada tanggal 22 Desember dan Payakumbuh diduduki Belanda tanggal 23 Desember 1948.

Maka banyak pejabat-pejabat PDRI meninggalkan Halaban terus berjuang dan bergerak secara mobilitas. Terkadang mereka berada di Bidar Alam, Sumpur Kudus, Bangkinang, dan daerah lainnya. Akan tetapi yang menjadi basis dan pusat PDRI adalah di Koto Tinggi dan sekitarnya.

Rapat umum di Koto Kociak agar mudah diingat yaitu dengan menghafal  angka 3 x 7 yang artinya, tanggal 7, bulan 7 di VII Koto Talago. Tanggal 19 Desember kini ditetapkan pemerintah sebagai Hari Bela Negara dengan Keputusan Presiden No. 28 tanggal 2006 karena pada tanggal tersebut terbentuknya PDRI.

Di lapangan bola kaki Koto Kociak, di tepi jalan raya Koto Kociak ke Limbanang kini berdiri Tugu PDRI yang menjadi kenangan yang membanggakan daerah ini. (MC Lima Puluh Kota/toeb)