:
Oleh MC KAB LIMA PULUH KOTA, Senin, 29 Juli 2019 | 12:51 WIB - Redaktur: Noor Yanto - 1K
Lima Puluh Kota, InfoPublik - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan mengadakan dialog kebudayaan di gedung Shago bungsu II Lubuak Batingkok, Kecamatan Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota, Senin, (29/07/2019). Acara dibuka oleh Sekretaris Dinas Kebudayaan Win Hari Endi, S.E, MM selaku perwakilan Bupati Lima Puluh Kota yang berhalangan hadir.
Tujuan dari Dialog Kebudayaan dengan tema "Pemajuan Kebudayaan Penting Dalam Membentuk Pemuda Berkualitas" ini demi menyusun langkah strategis untuk perlindungan, pengembangan, dan pembinaan kebudayaan di Kabupaten Lima Puluh Kota. Kemudian terjadinya sinergi antara pemerintah terkait dengan seniman, pemuka adat, dan budayawan di Kab. Lima Puluh Kota. Hal ini disampaikan oleh Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Hidwan Reta, S. Pd, M. Pd pada saat memberikan kata sambutan.
Materi tentang kebijakan strategis pemajuan kebudayaan, diberikan oleh Suharman selaku Kepala BPNB Sumatera Barat.
"Indonesia ditakdirkan Tuhan hidup beragam suku bangsa yang memiliki kebudayaan nya masing masing. Hakekat Kebudayaan merupakan wujud dan jati diri kehidupan bangsa Indonesia. Kebudayaan sendiri bermuatan nilai nilai, kepercayaan, dan norma norma yang merupakan investasi masa depan bangsa yang harus dikembangkan, dilestarikan, dan dilindungi oleh kita bangsa Indonesia," ujar Suharman.
"Mindset kita sebagai masyarakat multi kultur kerap menganggap budaya adalah hal kuno dan primitif, anggapan inilah yang membuat yang membuat potensi kebudayaan menjadi menurun, terperosok, lalu kemudian bisa saja punah. Dalam kemajemukan tersebut, budaya dan agama menjadi solusi dari potensi perpecahan. Untuk menepis anggapan tersebut dialog hari ini diadakan agar terjadi sinergi antara pemerintah sebagai fasilitator dengan budayawan, seniman, dan pemuka adat setempat. Kemudian dalam upaya pengembangan budaya sedapatnya budaya yang ada divariasi kan atau dikolaborasikan agar generasi muda tertarik untuk melestarikan budaya (beradaptasi dengan kemajuan zaman) selama tidak menghilangkan budaya lama juga nilai beserta norma yang terkandung di dalam nya. Saya berterimakasih kepada pemuka adat, seniman, budayawan, dan rakyat Indonesia yang masih melestarikan dan masih tetap mengajarkan budaya kepada generasi muda," lanjut Suharman.
"Dalam pemerintahan, dinas pendidikan dan kebudayaan berlaku sebagai asilitator sedangkan budaya dimiliki oleh niniak mamak dan masyarakat. Dinas yang juga berperan penting yaitu kominfo sebagai pembangun jaringan nasional dan internasional. Kebudayaan memiliki potensi karakter, kesejahteraan masyarakat, sumber PAD, pariwisata berbasis kebudayaan, dan promosi daerah. Dalam upaya pemajuan kebudayaan, langkah terpenting adalah menyusun grand design, terutama pelestarian adat istiadat dan pembangunan karakter. Adat istiadat merupakan identitas dan jatidiri sedangkan karakter pemuda merupakan penentu masa depan," tutup Suharman.
Dialog Kebudayaan ini dihadiri Kepala Balai Pelestarian Nilai Budaya Sumatera Barat (BPNB), OPD terkait, dan Komisi 1 DPRD. Kemudian peserta dialog sebanyak 41 yang merupakan seniman lokal, pemuka adat, dan budayawan di Kab. Lima Puluh Kota.