:
Oleh MC KAB KULONPROGO, Selasa, 25 Juni 2019 | 09:13 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 313
Kulon Progo, InfoPublik - Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) dapat membantu meminimalisir malaria dengan melakukan kampanye hidup sehat, lingkungan sehat, makanan sehat, pengendalian penyakit menular dan tidak menular. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kulon Progo berharap pada 2021 Kabupaten Kulon Progo terbebas dari kasus malaria dan mendapatkan sertifikat eliminasi malaria dapat tercapai.
Hal ini ditandai dengan pertemuan dalam rangka peringatan Hari Malaria seDunia yang diperingati 25 April 2019, di Ruang Sermo Kompleks Pemkab Kulon Progo, Senin (24/6/2019). Dihadiri 24 desa dari Kecamatan Kokap, Girimulyo, Kalibawang, Samigaluh dan Pengasih, Camat, pengelola program di delapan rumah sakit dan Puskesmas seKulon Progo.
Konsultan Malaria dari Perbukitan Menoreh Jana Kartika Fitria Sari, menjelaskan persiapan, mendapatkan sertifikasi eliminasi malaria dengan kriteria persyaratan Slide Positivity Rate (SPR) kurang dari lima persen, Kabupaten/kota tidak ada penularan setempat minimal tiga tahun berturut – turut dan Annual Paracite Incidence (API) kurang dari satu per 1000 penduduk.
“Kabupaten Kulon Progo merupakan satu – satunyanya Kabupaten/kota yang belum memiliki sertifikasi eliminasi malaria, karena terganjal satu masalah, masih adanya kasus penularan setempat di kulon Progo,” kata Jana.
Jana Kartika menjelaskan pelaksanaan kegiatan pemeliharan menjaga penularan malaria meliputi penaggulangan wabah atau Surveilans Epidemiologi, pencegahan dan penangulangan faktor resiko, peningkatan kapasitas SDM dengan peningkatan komunikasi, informasi dan edukasi.Penemuan tatalaksana penderita dengan follow up pengobatan.
Manfaat kabupaten/Kota yang telah bebeas malaria adalah jaminan bahwa tidak ada penularan malaria di seluruh wilayah Kabupaten/Kota yang sudah mendapat sertifikasi bebas malaria. Selain itu harus diwaspadai bagi penduduk yang berpergian atau datang dari daerah endemis malaria agar segera priksa, sehingga tidak menularkan kepada penduduk.
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kulon Progo TH.Baning Rahayujati mengatakan target yang akan dicapai eliminasi ini yaitu tahun 2021, Kulon Progo bebas malaria.
“Diharapkan kesiapannya pada Agustus 2019 sejumlah desa, puskesmas untuk menggumpulkan dokumentasi, laporan dan kegiatan terkait sertifikat eliminasi malaria,”lanjut Baning.
Baning Rahayujati menambahkan kegiatan surveilans termasuk surveilans migrasi, penyelidikan epidemiologi merupakan kegiatan menuju eliminasi malaria kabupaten, Provinsi dan nasional. Dokumentasi dan pelaporan perlu ditingkatkan pelaksaananya di semua Puskesmas dan jajaranya. (MC Kulon Progo/hari/eyv)