:
Oleh MC KOTA SOLOK, Sabtu, 27 April 2019 | 22:10 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 300
Solok, InfoPublik – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kota Solok Sumatera Barat menggelar apel dan simulasi evakuasi mandiri dalam rangka Hari Kesiapsiagaan Bencana di Halaman Balai Kota Solok, Jumat (26/4/2019) pagi.
Apel kesiapsiagaan dipimpin oleh Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Jefrizal mewakili Wali Kota yang kemudian dilanjutkan dengan kegiatan simulasi evakuasi mandiri.
Dalam amanatnya, Jefrizal menegaskan kesiapsiagaan bencana hendaknya menjadi budaya bagi seluruh masyarakat, meskipun Kota Solok bukan merupakan kota dengan potensi bencana yang besar. "Namun karena letak geografisnya juga dilalui oleh jalur patahan Sumatera (sesar semangko) maka sewaktu-waktu dapat terdampak bencana gempa bumi baik langsung ataupun tidak langsung," katanya.
Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) yang jatuh pada tanggal 26 April setiap tahun, adalah inisiasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana, yang tujuannya adalah untuk mengajak semua pihak meluangkan waktu satu hari untuk melakukan latihan kesiapsiagaan secara serentak.
Adanya Hari Kesiapsiagaan Bencana diharapkan bisa membudayakan latihan secara terpadu, terencana dan berkesinambungan, guna meningkatkan kesadaran, kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat menuju masyarakat tangguh bencana yang memilki arti masyarakat yang aman dari bencana.
BNPB telah menginisiasikan Hari Kesiapsiagaan Bencana sejak tahun 2017, dan untuk tahun ini tema yang diangkat adalah ‘Perempuan sebagai guru kesiapsiagaan bencana dan rumah menjadi sekolahnya’.
Apel dan simulasi evakuasi bencana gempa bumi yang diikuti oleh stakeholders yang terlibat yang diantaranya TNI, Polri, PMI, Tagana, Vertical Rescue, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Dinas Perhubungan, SATPOL PP, Damkar, Pramuka Peduli, ORARI, RAPI, IOF dan lainnya.
Pada kesempatan itu, usai apel, kegiatan simulasi evakuasi mandiri kemudian dilaksanakan dengan gambaran seolah-olah bencana gempa bumi terjadi di Kota Solok yang ditandai dengan adanya bunyi sirine. Kemudian adanya laporan bahwa telah terjadi runtuhan sebuah gedung perkantoran dimana terdapat beberapa orang korban.
Dari laporan tersebut seluruh tim mulai bergerak menuju lokasi kejadian dan melakukan tindakan evakuasi dan masa tanggap darurat telah ditetapkan selama tiga hari.
Melalui kegiatan ini diharapkan masyarakat dan pihak terkait memiliki bekal tentang evakuasi bencana dan mengetahui apa yang harus dilakukan saat bencana gempa bumi terjadi. (MC Kota Solok/TR)