Merajut Bahagia Melewati Fase Klimakterium di Usia Tua

:


Oleh MC KOTA SOLOK, Jumat, 26 April 2019 | 05:03 WIB - Redaktur: Tobari - 302


Solok, InfoPublik - Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Kota Solok Delfianto, membuka acara sosialisasi Perlindungan Perempuan Lansia di Aula DPPPA, Selasa (23/4).

Sosialiasi tersebut dihadiri oleh 60 Lansia dari Posyandu Lansia dengan narasumber Selvi Deriani, S.Psi, M.Psi, Psikolog dari Psikolog Puspaga Basamo Kota Padang dan H. Hidayatullah, Lc. MA Ketua MUI Sijunjung.

Dalam sambutannya, Kepala DPPPA menyampaikan tujuan sosialisasi untuk meningkatkan pengetahuan, wawasan dan pemahaman perempuan Lansia tentang peningkatan kualitas hidup, agar nantinya terwujud kualitas hidup sehat dan bahagia di masa tua.

Proses menua adalah kemunduran psikologis seperti sindroma lepas jabatan, perasaan sedih dan sendiri. Perubahan status sosial sangat mempengaruhi proses menua pada seseorang.

“Sehingga perlu dilakukan sosialisasi terhadap perlindungan perempuan Lansia, agar perempuan lansia tidak merasa khawatir dan cemas serta siap menghadapai hari tua dengan tenang,” tutur Delfianto.

Narasumber Selvi Deriani, S.Psi, M.Psi, memberikan materi dengan tema ‘Merajut Bahagia Melewati Fase Klimakterium di Usia Tua’.

Dijelaskan, klimakterium terbagi menjadi dua fase, yaitu pra klimakterium, dimana endoktrin seksual masih berfungsi. Pada fase pra-klimakterium bisa jadi berbahaya karena mirip dengan pra puberitas sehingga disebut juga dengan puber kedua.

Berikutnya tahapan klimakterium disebut juga dengan fase menopause yaitu berhentinya secara defenitif menstruasi dan disebut juga sebagai periode kritis yaitu perubahan dalam system hormonal yang mempengaruhi konstitusi psikosomatis (rohani dan jasmani).

Untuk melewati fase tersebut dengan kebahagiaan maka dapat dipengaruhi dengan kepuasan terhadap masa lalu, optimisme terhadap masa depan, dan kebahagiaan pada masa sekarang.

Selanjutnya, H. Hidayatullah dalam tausiahnya mengajak Lansia untuk mengisi usia yang panjang dengan amal, karena ‘sebaik-baik orang adalah orang yang panjang umurnya dan baik amalnya’ (HR. Tarmidzi).

“Allah tidak menerima dalih seseorang sesudah dia memanjangkan usianya hingga 60 tahun. Maka semestinya kita semakin menua untuk dapat memperbanyak amal shaleh dan mendekatkan diri kepada Allah,” tuturnya.

“Kiat amal di usia lansia yaitu prioritaskan amal fardhu, memilih amal yang besar ganjarannya seperti zikir dan istighfar, menambah ilmu untuk meningkatkan amal shaleh serta menjaga silaturahmi dengan orang baik dan shaleh,” pesannya. (MC-Kota Solok/toeb)