Kader BKR Kota Solok Terlatih untuk Ciptakan Generasi Muda Berencana

:


Oleh MC KOTA SOLOK, Kamis, 25 April 2019 | 11:02 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 322


Solok, InfoPublik - Program Kependudukan dan Keluarga Berencana tidak hanya menjalankan program di bidang KB guna mengatasi ledakan penduduk saja, namun juga menyelenggarakan program lain seperti kesehatan reproduksi remaja, program ketahanan keluarga serta program penguatan keluarga kecil berkualitas.

Sejak adanya nomenklaktur baru Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dispenduk-KB) Kota Solok, dengan salah satu bidang yang mewadahi kegiatan Pelatihan Kader BKR (Bina Keluarga Remaja), maka Dispenduk-KB Kota Solok, dari tahun 2018 telah mulai menggiatkan kegiatan Pelatihan Kader BKR.

Untuk tahun ini, Dispenduk-KB Kota Solok kembali melaksanakan pembinaan terhadap kelompok dalam bentuk kegiatan pelatihan Kader BKR di Aula Dispenduk-KB, Selasa (23/4/2019).

Pelatihan ini dihadiri oleh 30 orang Kader BKR se-Kota Solok dengan mendatangkan narasumber dari BNN Provinsi Sumatera Barat, Elmalia, SH.

Dalam sambutan kepala dinas yang disampaikan langsung oleh Edi Candra, SH, mengatakan tujuan diadakan kegiatan ini guna mengembangkan kelompok BKR agar ke depannya menjadi Kelompok yang lebih baik dalam memberikan nasehat kepada kelompok yang akan berintegrasi dengan orang tua yang mempunyai anak remaja dan berkaitan dengan masalah Remaja diantaranya HIV, NAPZA dan Penyimpangan Seksual.

“Kepada Kader BKR agar menjalin koordinasi dan kerja sama yang baik dengan dinas terkait dan keluarga yang mempunyai remaja demi mencapai tujuan yang kita harapkan. Sedangkan untuk pembinaan terhadap kelompok, maka bersama Penyuluh KB akan terus memberikan motivasi dan meningkatkan pembinaan ke masing-masing kelompok BKR, agar kegiatan ini dirasakan manfaatnya di masyarakat terutama kelompok BKR itu sendiri,” harapnya.

Narasumber Elmalia, SH dalam paparannya yang bertemakan kenakalan remaja menyampaikan, kecenderungan anak menyalahgunakan Narkoba tidak dapat dilepaskan dari peran dan tanggung jawab orang tua.

Sekalipun lingkungan seperti keluarga, sekolah dan teman sebaya, mempunyai pengaruh yang besar bagi anak, tetapi apabila orang tua dapat melaksanakan peran dan tanggung jawabnya, maka pengaruh lingkungan tersebut dapat ditekan seminimal mungkin.

"Tidak ada cara mudah untuk benar-benar mengetahui apakah anak menggunakan narkoba. Banyak tanda dan gejala penyalahgunaan narkoba memiliki karakteristik yang serupa dengan tipikal perilaku remaja pada umumnya. Banyak pula tanda dan gejala peyalahgunaan yang mirip dengan masalah kesehatan mental, misalnya depresi atau gangguan kecemasan," terangnya.

Mengakhiri paparannya, Elmalia menekankan untuk menyadari tanda-tanda awal yang memungkinkan orangtua untuk melakukan intervensi sebelum anak remaja mereka berkembang dari penyalahgunaan menjadi ketergantungan.

“Jika si anak terbukti memakai Narkoba, jangan langsung panik dan menyalahkan diri sendiri. Coba terbuka, dan tanyakan pada anak dengan tenang,” pesannya. (MC Kota Solok/Stv/Eyv)