Dinkes Sumbar Gelar Pertemuan Guru UKS

:


Oleh MC KOTA SOLOK, Kamis, 11 April 2019 | 10:36 WIB - Redaktur: Juli - 1K


Solok, InfoPublik – Dalam rangka mereplikasikan model sekolah sehat, Dinas Kesehatan Kota Solok menyelenggarakan pertemuan Guru Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dengan mendatangkan narasumber dari Dinas Kesehatan Provinsi Sumatra Barat (Sumbar), Selasa (9/4/2019).

Pertemuan yang digelar di aula Dinas Kesehatan ini diikuti kepala sekolah dan guru TK, SD, SLTP di Kota Solok dan turut dihadiri Kabid PPSDK Hiddayaturrahmi, dan Kasi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Niko Rianda Putra.

Dalam kesempatan ini, narasumber Lindarwati, yang merupakan staf Seksi Kesga dan Gizi Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi Sumbar mengawali materinya dengan penjelasan tentang UKS.

"UKS merupakan usaha kesehatan masyarakat yang dijalankan di sekolah-sekolah dengan anak didik beserta komunitas lingkungan sekolah sebagai sasaran utama," jelasnya.

Guru UKS dan peserta didik adalah merupakan anggota primernya, orang tua siswa dan petugas kesehatan dari Puskesmas menjadi pendukung pelaksana keberhasilan program kesehatan sekolah.

Dia melanjutkan, pada banyak negara berkembang termasuk Indonesia masih belum ada pelayanan sekolah yang menyeluruh, karena persoalan tenaga guru yang belum terlatih dan pendanaan untuk program UKS yang belum memadai, sedangkan, untuk program UKS diperlukan kerja tim yang efisien dan efektif untuk memberikan hasil yang optimal.

Lebih lanjut, Lindarwati menyebutkan kondisi yang diharapkan di masa depan adalah Anak Indonesia usia 18 tahun Laki-Laki memiliki tinggi badan 179 cm dan berat badan 65 kg, Perempuan tinggi badan 165 cm dengan berat badan 55 kg.

Kebugaran tinggi, tidak merokok dan tidak menggunakan Narkoba, memahami budaya bangsa, menguasai teknologi, pendidikan minimal SMA, empati beradaptasi bersosialisasi dan berkomunikasi, cerdas, mandiri, berahlak mulia serta mampu bersaing.

Kondisi pada saat ini, banyak terdapat masalah di antaranya dalam status Gizi. Kebanyakan anak Indonesia ada yang Pendek, Kurus, Gemuk dan Anemia karena kurangnya beraktivitas, merokok dan terpapar asap rokok, Narkoba, perilaku hidup bersih dan sehat-nya rendah dan menikah di usia dini.

Diungkapkan, ada beberapa masalah yang sering ditemukan di sekolah yaitu sarapan mutu yang kurang, kurang konsumsi buah dan sayur, merokok/terpapar asap rokok, anemia, kecacingan, kegemukan (obesitas), kurang aktivitas fisik, dan makan makanan yang berisiko seperti bumbu penyedap.

Narasumber berharap melalui pertemuaan ini, sekolah dapat mereplikasikan model sekolah/madrasah sehat untuk meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi belajar peserta didik dengan beberapa cara. 

Hal itu di antaranya dengan sarapan atau makan siang dengan bekal menu gizi seimbang, melakukan cuci tangan dan sikat gigi bersama sebagai rangkaian makan bersama, melakukan aktivitas fisik atau senam peregangan selama 15 menit sebelum kegiatan belajar mengajar.

Berikutnya, Kantin sehat dan Kawasan Tanpa Rokok (KTR), pembinaan guru UKS dan kader kesehatan sekolah serta pelayanan kesehatannya terdiri dari penjaringan kesehatan seperti pemberian imunisasi, tablet tambah darah rematri dan obat cacing.

Hiddayaturrahmi, dalam sambutannya menegaskan UKS adalah upaya untuk pemenuhan hak anak untuk hidup layak sesuai amanat dari UU 1945 dan dijabarkan oleh UU Kesehatan No. 36 tahun 2009 yang dilaksanakan di pendidikan formal dan informal.

"Untuk meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi belajar peserta didik yang memperhatikan perilaku dan lingkungan hidup yang sehat, perlu pembinaan dan pengembangan usaha kesehatan sekolah/madrasah di setiap sekolah/madrasah," katanya.

Dinas Kesehatan beserta jajaran siap bekerja bersama di sekolah untuk mewujudkan UKS menyesuaikan dengan kalender sekolah. "Maka diharapkan ada saling pengertian antara sekolah dan Puskesmas dalam mencapai target UKS ini," pungkasnya. (MC Kota Solok/Stv)