Menkumham Kunjungi Kabupaten Mempawah

:


Oleh MC KAB MEMPAWAH, Senin, 25 Februari 2019 | 08:23 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 323


Mempawah, InfoPublik - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham), Yasonna Laoly mengadakan kunjungan di Kabupaten Mempawah. Dalam kunjungannya Menkumham disambut langsung Bupati Mempawah, H Gusti Ramlana di kantin Bestari Jalan Adiwijaya Pulau Pedalaman Mempawah, Selasa (19/2/2019) pagi.

Turut dihadiri Kapolres Mempawah, AKBP Didik Dwi Santoso, Kepala Rutan Kelas II B Mempawah, HM Hidayah, Kepala Kejari Mempawah, Antoni Setiawan serta unsur Forkopimda di lingkungan Pemerintah Kabupaten Mempawah.

Terkait Kunjungan ini, Ramlana mengatakan agenda ini memang sudah direncanakan bersama Menkumham, Yasonna Laoly. “Saya sangat mengapresiasi sikap dan kepribadian beliau yang merakyat, sehingga kita bisa bertemu dan makan bersama di kantin Bestari ini,” ucap Ramlana.

Ramlana juga mengatakan apresiasi terhadap Menkumham dalam mendukung pembangunan infrastruktur yang ada di Kabupaten Mempawah.

Sementara itu saat diwawancarai Menkumham, Yasonna Laoly mengatakakan sangat mendukung pembangunan infrastruktur yang ada di Kabupaten Mempawah.

“Saya kemarin ke Singkawang dan sekarang diundang Bupati makan bersama disini. Kemarin juga saya sudah mendengar Menteri Perhubungan menyampaikan soal pembangunan pelabuhan kijing yang telah berlangsung pembangunannya di Mempawah,” ucap Yasonna.

Ia menilai, Pelabuhan ini nantinya akan menjadi pelabuhan laut, yang menjadi potensi perkembangan ekonomi.“Ini merupakan pelabuhan bongkar muat kontainer. Dimana akan ada kapal – kapal luar Negeri, seperti Cina, Singapura dan beberapa Negara lain,” ucapnya.

Ia berpendapat kedepannya daerah ini tentunya akan menjadi daerah yang sangat strategis. “Seperti yang telah disampaikan oleh menteri perhubungan dan Bupati juga terus mengupdate terus perkembangannya,” imbuhnya.

Selain itu juga dirinya mengatakan, pihak akan terus mendukung pembangunan infrastruktur dalam rangka membangun konektivitas antar daerah.Yasonna meyakini dengan dibangunnya pelabuhan ini, akan memajukan perkembangan ekonomi dalam mendistribusikan hasil – hasil yang ada di Kalimantan Barat khususnya Kabupaten Mempawah.

“Hasil – hasil dari daerah akan mudah di ekspor ke luar, karena tumpuan kita adalah investasi dan ekspor. Dan inilah yang akan memacu pertumbuhan perekonomian kita,” ujarnya.

Menanggapi pertanyaan tentang over kapasitas yang ada di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas II B Mempawah. Ia mengatakan saat ini Warga Binaan Pemasyarakatan Rutan Mempawah berjumlah 387 orang, sedangkan kapasitasnya hanya menampung 115 orang.

Yasonna menyebutkan, kondisi Rutan di Indonesia mayoritas diisi oleh narapidana kasus narkoba. Padahal kita ketahui bersama ada banyak jenis kejahatan konvensional lain seperti perkosaan, pemerasan, pencurian dan lainnya.

”Jadi angka kejahatan narkoba itu memang cepat sekali pertumbuhannya. Itulah salah satu penyebab penambahan over kapasitas di Rutan, seperti di Rutan Mempawah, hampir 60 persen penghuninya merupakan WBP atas kasus narkoba,” ungkapnya.

Sebagai solusinya yasonna mengatakan harus ada perubahan pendekatan, bagi para pengguna narkoba. “sebaiknya bagi pemakai ini kita rehab, daripada kita masukan, kecuali ia tidak mau baru kita masukan ke dalam. Tapi bandarnya memang harus kita hukum berat,” ujarnya. (Dvd/Eyv)