Festival Budaya Robo – robo Mempawah Dimulai

:


Oleh MC KAB MEMPAWAH, Selasa, 6 November 2018 | 15:08 WIB - Redaktur: Juli - 1K


Mempawah, InfoPublik Raja Mempawah XIII, Pangeran Ratu Mulawangsa Mardan Adijaya Kesuma Ibrahim memimpin upacara adat buang – buang dan pelepasan puaka (satwa) di Lubuk Sauh, Senin (5/11). Ritual ini menandai dimulainya festival robo – robo yang akan dilaksanakan di Mempawah, Kalimantan Barat.

Pangeran Mempawah, Mardan memimpin acara pelepasan beberapa satwa ke alam, di mulai dari Keraton Amantubillah Mempawah.

Mardan menjelaskan, robo - robo adalah sebuah budaya yang bertujuan untuk melestarikan dan menjaga keseimbangan alam yang ada di muka bumi. “Alam ini seandainya kita biarkan rusak, maka yang akan terjadi adalah bencana. Oleh karena itu, kita lepas berbagai satwa yang kita sebut puaka ke alam bebas, agar keseimbangan alam ini tetap terjaga,” ujarnya.

Ia juga menjelaskan, festival budaya robo – robo merupakan sebuah budaya untuk mempererat persatuan dan kesatuan dalam keanekaragaman.

“Banyak yang keliru dalam pemahamannya tentang robo – robo, jadi makna dari ritual ini adalah kita memberi tanda kepada alam, bahwa kita masih memerhatikannya, mencintai dan menjaga kelestariannya dengan melepaskan satwa tadi,” ucap Mardan.

Sementara di tempat prosesi tersebut juga hadir, Sekjen Majelis Pemangku Adat Nusantara (Mapan Raya) yang merupakan tamu undangan dari Lombok, Sri Lalu Gede Pharma merasa kagum dengan budaya di bumi Galaherang tersebut.

Ia menilai, kegiatan robo – robo ini merupakan sebuah tradisi keramahan manusia terhadap alam. “Robo – robo merupakan hubungan antara keduanya yang luar biasa. Ada sisi sejarah manusia, kekuatan alamnya dan keberkahan Ilahinya, inilah yang membuat event robo – robo ini menjadi menarik,” ungkapnya.

Dia berharap, alam dan lingkungan sekitar selalu diperhatikan dan dengan event ini akan menggugah kita semua untuk mencintai alam.

Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Mempawah Firman Juli Purnama mengatakan, persiapan yang telah dilakukan pihaknya sudah mencapai 98 persen.

Ia menjelaskan festival budaya robo – robo ini telah menjadi event budaya Nasional, karena sudah termasuk dalam warisan budaya tak benda. Sehingga dapat menumbuh kembangkan jati diri dan karakter kebudayaan daerah sendiri.

Selain itu lanjutnya, dan menanamkan kebanggaan akan daerah terhadap generasi muda, khususnya yang ada di Kabupaten Mempawah. Kegiatan ini juga diharapkan menjadi ajang promosi bagi UMKM yang ada di Kabupaten Mempawah.

“Saya harap mereka bisa tampil dulu, dan dapat memperkenalkan produk – produk unggulan yang ada di Kabupaten Mempawah ini,” ungkap Firman.

Pihaknya telah menyampaikan undangan kepada pihak – pihak terkait untuk hadir memeriahkan festival robo – robo ini. “Dari Pemerintah Daerah Kabupaten Mempawah juga sudah mengundang Muspida provinsi, gubernur, wakil gubernur serta tamu dari mancanegara dan perwakilan keraton Nusantara,” pungkasnya. (Dvd)