Dukung Gianyar Jadi Kabupaten Layak Anak, Desa Batuan Diverifikasi

:


Oleh MC Kabupaten Gianyar, Selasa, 9 Mei 2017 | 21:21 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 975


Gianyar, InfoPublik - Langkah Kabupaten Gianyar untuk meraih predikat Nindya dalam Kabupaten Layak Anak (KLA) semakin mantap. Pasalnya, selama dua tahun penilaian (2015-2017) pencapaian Kabupaten Gianyar cukup signifikan.

Setelah mendeklarasikan sebagai KLA pada 2014 lalu, tak tangung-tanggung setahun kemudian Kabupaten Gianyar langsung meraih predikat Madya tanpa melalui predikat pratama terlebih dahulu.

Hal ini ditegaskan Sekretaris Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Kabupaten Gianyar, Dra. Luh Made Padmamuni, saat menerima tim verifikasi Kabupaten/Kota Layak Anak Kementerian PPPA RI , di Kantor Desa Batuan Kecamatan Sukawati, Jumat (5/5).

Selama dua tahun (2015-2017) penilaian KLA, setelah menerima predikat Madya, Kabupaten Gianyar terus berupaya memberikan perhatian pada perlindungan anak, seperti, puskesmas ramah anak hanya ada satu saat Kabupaten Gianyar mendeklarasikan KLA. Kini tahun 2017, telah menjadi 13 puskesmas ramah anak.

Desa ramah anak tahun 2015 masih belum ada, saat ini telah terbentuk empat desa ramah anak. Dulu hanya satu sekolah ramah anak, kini bertambah menjadi 25 buah. Begitu juga bus sekolah, kini Kabupaten Gianyar memiliki tujuh bus yang melewati rute aman ke dan dari sekolah.

Untuk ruang laktasi juga bertambah dari 15 menjadi 21 satu ruangan. Saat ini pun Kabupaten Gianyar telah dilengkapi satu ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA), sebuah Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga), dan dua desa Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM).

“Tahun ini kami juga rencananya akan membentuk ruang bermain ramah anak, telepon sahabat anak, maupun rumah pintar, semuanya masih dalam proses,” jelasnya

Sekretaris Desa Batuan Kacamatan Sukawati, Made Suarta mengatakan, Desa Batuan diharapkan menjadi Desa Ramah anak atau PATBM tahun 2016 lalu.

Setelah itu pihaknya mulai berbenah diri. Selain dari segi administrasi berbagai sarana dan prasara dalam menunjang program KLA mulai ditingkatkan.

Untuk menunjang pendidikan anak khususnya dari kalangan kurang mampu, di kantor desa setiap tiga hari sekali diadakan bimbingan belajar untuk siswa kelas 6 SD, ada les melukis untuk anak-anak dengan corak ataupun gaya batuan.

Di samping juga pemenuhan hak sipil anak berupa pemberian akta kelahiran gratis. Bidang kesehatan juga tak kalah penting, selain tersedia puskesmas ramah anak, juga ada posyandu plus yang memberikan pelayanan khusus pada keluarga kurang mampu.

Sementara itu Tim Verifikasi KLA yang dipimpin oleh Koordinator Tim Independen, Ernanti Wahyuni yang merupakan pakar anak, mengatakan tujuan dari tim verifikasi ini adalah melakukan cek silang data yang telah dikirim ke Kementerian PPPA RI.

Data-data tersebut akan dicocokkan langsung ke lapangan, apakan sudah sesuai dengan apa yang dilaporkan. “Tujuan kami mengadakan verifikasi langsung ke lapangan tidak hanya sekedar mencocokkan data, namun juga memberikan pembinaan maupun saran agar ke depan capain programnya lebih meningkat,” jelas Ernanti Wahyuni.

Selain itu, anggota tim yang hadir adalah Achmad Marzuki seorang pakar anak, Asdep Perlindungan Anak berkebutuhan Khusus dari Kementerian PPPA, Indra Gunawan. Asdep Pemenuhan Hak Sipil, Informasi dan Partisipasi Anak, Dermawan dan Davip Arya Bhima, Kasubag Umum Deputi Bidang Tumbuh Kembang Anak dari Kementerian PPPA RI.

Selain melakukan verifikasi di Desa Batuan, tim ini juga akan melakukan verifikasi ke Kelurahan Samplangan yang merupakan kelurahan ramah anak atau PATBM, P2TP2A, Puspaga dan ke SMPN 1 Blahbatuh. MC.Gianyar/Humas/asti/Eyv)