:
Oleh MC Kabupaten Sleman, Senin, 10 Oktober 2016 | 14:04 WIB - Redaktur: Kusnadi - 627
Sleman, InfoPublik – Bupati Sleman, Drs H Sri Purnomo MSI menyampaikan bahwa upaya pemberdayaan masyarakat di Sleman memprioritaskan pelaku ekonomi lokal sebagai soko guru perekomian di Kabupaten Sleman. Hal ini selaras dengan tema pembangunan Sleman pada 2017 mendatang yakni “Memberdayakan potensi ekonomi lokal menuju kemandirian dan kesejahteraan masyarakat Sleman yang berbudaya".
"Tema ini menggugah untuk menjadikan ekonomi lokal sebagai modal utama pembangunan di Kabupaten Sleman," kata Sri Purnomo disela-sela menghadiri peresmian pabrik pengemasan gudeg kaleng di komplek pasar Tlogorejo Sleman, Kamis (6/10) sore. Peresmian dilakukan oleh Menteri Perdagangan RI, Enggartiasto Lukita yang juga dihadiri anggota DPR RI Komisi VI Handayani Endang Sri Karti.
Menurut Sri Purnomo, dengan upaya mendorong UKM di Sleman untuk terus mengembangkan diri sehingga tidak dipandang sebelah mata oleh pasar. Untuk mendorong pengembangan Industri kecil dan menengah, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman terus memberikan program peningkatan kapasitas serta rutin menyelenggarakan pelatihan dan bimbingan teknis. Disamping itu, Pemkab Sleman juga memberikan dana penguatan modal bagi kelompok usaha dan koperasi di Kabupaten Sleman.
"Hingga bulan Agustus 2016, Pemkab Sleman telah menggulirkan dana penguatan modal sebesar Rp 11,6 miliar kepada 217 orang/ kelompok/ koperasi," kata Sri Purnomo.
Pemkab Sleman lanjutnya pada tahun 2016, telah menganggarkan Rp 40 juta sebagai stimulan sertifikasi HKI. Dana stimulan ini ditujukan untuk mengapresiasi dan melindungi hasil karya warga Sleman serta meningkatkan pemahaman masyarakat pelaku ekonomi akan pentingnya HKI sebagai salah satu upaya peningkatan pendapatan pelaku ekonomi. Upaya yang telah dilakukan Pemkab Sleman berhasil meningkatkan jumlah usaha industri dari 16.088 pada tahun 2014 saat ini menjadi 16.383 atau meningkat 1,83%.
Kendala yang tengah dihadapi pelaku usaha kecil saat ini adalah pemasaran produk agar lebih dikenal pasar. Untuk itu, Pemkab Sleman berupaya memfasilitasi promosi UKM secara online dengan meluncurkan sleman-mall.com sebagai laman e-commerce khusus UKM di Kabupaten Sleman.
Sementara Menteri Perdagangan RI, Enggartiasto Lukita menyampaikan komitmennya dalam mendorong usaha kecil menengah dan menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Pemkab Sleman yang telah mendorong kemajuan UMKM di Kabupaten Sleman.
Adanya pabrik pengemasan gudeg kaleng ini merupakan inovasi yang luar biasa bagi dunia usaha di Sleman dan menyampaikan penghargaan kepada LIPI yang telah memberikan pendampingan bagi masyarakat dalam mengembangkan usaha kuliner makanan tradisional kekayaan makanan khas Jogja.
Jenis makanan khas ini berbeda dengan daerah maupun negara lain. Inovasi pengemasan dengan kaleng yang mampu bertahan hingga 2 tahun maka mempunyai nilai tambah yang sangat besar karena bisa dibawa kemana saja dalam waktu yang cukup lama.
Enggartiasto Lukita mengakui usaha UKM yang palig sulit adalah menembus pasar maka kewajiban pemerintah adalah membantu UKM agar bisa memasarkan produknya. Menteri secara khusus menunjuk asosiasi ritail untuk dapat menampung dan memasarkan produk gudeng kaleng produk PT Risquna Dewaksara.
Kegiatan usaha seperti ini sesuatu yang sangat positif apalagi membuka diri kepada masyarakat untuk memanfaatkan mesin untuk ikut diawetkan dan diproduksi di pabrik ini. Mesin yang dipake merupakan produk kita sendiri yang walaupun merupakan inovasi produk negara lain. Namun hal ini sudah biasa dilakukan oleh negara-negara lain sebagai suatu riset yang mampu dikembangkan ke arah yang lebih baik.(***/Mc Sleman/Kus)