Hadapi Cuaca Ekstrim Bulan Oktober, BPBD Sleman Waspadai 4 Bencana

:


Oleh MC Kabupaten Sleman, Senin, 10 Oktober 2016 | 13:37 WIB - Redaktur: Kusnadi - 241


Sleman, InfoPublik – Menghadapi cuaca ekstrim bulan Oktober ini di Kabupaten Sleman, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman berupaya mengantisipasi terhadap ancaman 4 bencana yang kemungkinan bisa terjadi. Ancaman bencana tersebut antara lain angin ribut/ putting beliung, petir, banjir dan longsor.

"Berdasarkan surat dari BMKG sudah diinformasikan bahwa terjadi prakiraan maju musim penghujan untuk wilayah Kabupaten Sleman yaitu akhir bulan September 2016 dengan curah hujan sampai dengan 300 ml/bulan dan akan terjadi hujan lebat dengan intensitas 30-40 ml. Mengingat terjadinya pancaroba diperlukan antisipasi bencana angin ribut, petir, banjir dan longsor," kata Drs Kunto Riyadi MPPM, Plt Kalak BPBD Sleman, Kamis (6/10).

Berkaitan dengan hal tersebut dikatakan Kunto, BPBD Sleman melakukan upaya penanggulangan bencana angin ribut, petir, banjir dan longsor. Menurut Kunto, bencana angin putting beliung kemungkinan terjadi merata diseluruh wilayah Sleman mengingat ancaman bencana angin ribut sampai saat ini belum dapat dipetakan pola tempat kejadiannya.

"Upaya pengurangan risiko bencana adalah dengan menghimbau kepada masyarakat untuk melakukan pemangkasan ranting pohon yang menjulur ke bangunan rumah atau fasilitas umum lainnya," kata Kunto.

Sementara untuk bencana petir biasanya terjadi hampir bersmaan dengan angin ribut karena pekatnya konsentrasi awan cumulonimbus. Mengurangi dampak bencananya dengan cara menghimbau kepada masyarakat untuk mematikan TV, radio yang memiliki antena luar pada saat terjadi petir.

Sedang curah hujan yang tinggi dalam durasi waktu yang lama dapat berpotensi menjadi banjir baik banjir aliran sungai maupun banjir lahar hujan. Untuk bencana tanah longsor berbeda dengan ancaman bencana lainnya, bencana tanah longsor sudah terpetakan di wilayah Kecamatan Prambanan. Disinggung kondisi Gunung Merapi, dikatakan Kunto berdasarkan surat dari BPPTKG Jogja, saat ini Gunung Merapi dalam  kondisi normal.

"Berdasarkan surat daro BPPTKG Jogja indikator visual dan tehnis Merapi  menunjukkan gejala normal. Karena itu antisipasi dan aktifitas seperti biasa. Kita cukup canggih bisa monitor keadaan Merapi kecuali  diluar dugaan," tutur Kunto.(***/Mc Sleman/Kus)