Puluhan Siswa SMP PGRI Garut, Ikuti UTS Di Pengungsian

:


Oleh MC Kab Garut, Selasa, 4 Oktober 2016 | 09:32 WIB - Redaktur: Tobari - 361


Garut, InfoPublik - Banjir bandang di Kabupaten Garut menyisakan kerusakan sarana pendidikan, yang mengakibatkan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) menjadi terganggu. Seperti halnya yang terjadi di sekolah SMP PGRI Garut, di Kampung Cimacan, Desa Haurpanggung, Kecamatan Garut Kota.

Puluhan siswa terpaksa harus mengikuti Ujian Tengah Semester (UTS) di tempat pengungsian di Gedung Lokal Education Centre (LEC), karena ruangan kelas yang biasanya dipergunakan mengalami kerusakan yang sangat parah.

Sebanyak 90 orang siswa terlihat tengah mengikuti Ujian Tengah Semester (UTS) dengan peralatan seadanya. Bahkan naskah soal ditulis tangan di papan tulis dan lembar jawaban siswa harus menyobek selembar kertas.

“Ya, sebagain siswa SMP PGRI Garut, baru bisa melaksanakan UTS, padahal pelaksanaan UTS sudah dilaksanakan sejak minggu lalu,” ujar Hendarsyah, salah seorang guru, Senin (3/10).

Ia mengatakan, para siswa yang mengikuti UTS, harus rela menggunakan perlengkapan seadanya. Soalnya seluruh dokumen habis diterjang banjir bandang.

“Soal ditulis tangan di papan tulis, sedangkan siswa mengisi pada lembar jawaban di atas kertas yang disobek dari bukunya masing-masing, “ ungkapnya.

Dikatakannya, para siswa juga terlihat merasa tidak nyaman dalam mengikuti ujian tersebut. Soalnya fasilitas sarana belajar sudah tidak karuan dan seadanya.

Salah seoranng siswa, Dafa Fadilah pun mengaku merasa tidak nyaman dengan kondisi belajar di tempat pengungsian. Bahkan dalam mengikuti UTS juga tidak konsentrasi.

“Tidak nyaman dan tidak konsentrasi dalam mengikuti UTS nya juga, palagi naskah soal hanya ditulis tangan di papan tulis,” ucapnya, yang diiyakan siswa lainnya. (MC Garut/toeb)