:
Oleh Prov. Riau, Selasa, 4 Oktober 2016 | 10:32 WIB - Redaktur: Kusnadi - 92
Pekanbaru, InfoPublik – Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rahman dalam pidato pengantar Nota Keuangan APBD-P 2016, Senin (03/10) pada Rapat Paripurna DPRD Riau meyampaikan, untuk tahun 2016 terjadi devisit anggaran sebesar Rp3,13 Triliun.
Devisit tersebut dapat ditutup dari penerimaan pembiayaan SILPA (Sisa Lebih Penggunaan Anggaran) tahun sebelumya.
Disampaikan oleh Gubri, devisit terjadi dikarenakan Kebutuhan atau Belanja Daerah jauh lebih besar dari Pendapatan yang ada. Dimana Belanja mencapai sebesar Rp10,36 Triliun, sementara Pendapatan hanya sebesar Rp7,23 Triliun.
"Belanja Daerah di Anggaran Perubahan terjadi pengurangan sebesar Rp 606,88 Miliyar. Dari sebelumnya di Murni Rp10,97 Triliun menjadi Rp10,36 Triliun", sampainya.
Disampaikan juga, untuk Pendapatan sebelumnya ditargetkan penerimaanya sebesar Rp7,58 Triliun, namun terjadi pengurangan sebesar Rp355,33 Miliyar. Maka menjadi Rp7,23 Triliun..
"Pendapatan berkurang dari penerimaan dana perimbangan akibat kebijakanpemotongan dan penundaan penyaluran mencapai Rp 355 Miliyar lebih dari semula Rp4,08 Triliun menjadi Rp3,72 Triliun," jelasnya.
Menurut Gubri lagi, dalam penggunaan Anggaran bagi Biaya Langsung dipriotaskan pada enam sektor utama yaitu untuk Penguatan Pembangunan atau Jaringan Infrastruktur, Pengembangan Budaya,Olahraga, Seni dan Kemasyarakatan, Peningkatan Sarana dan Prasaranana Aparatur Pemerintahan, Peningkatan Ekonomi Berdaya Saing, Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) dan Peningkatan Kesejahteran Masyarakat (MC Riau/Ch/Kus)