Warga Lereng Merapi Didorong Beternak Sapi‬

:


Oleh MC Kabupaten Sleman, Minggu, 25 September 2016 | 16:36 WIB - Redaktur: Kusnadi - 200


Sleman, InfoPublik - Prospek budidaya sapi perah di Kecamatan Cangkringan, Sleman cukup menjanjikan. Terlebih selama ini, daerah Cangkringan telah dikenal sebagai sentra peternakan sapi.

‪Pemerintah Kecamatan Cangkringan pun mendorong warganya untuk mengembangkan usaha itu. Khususnya yang saat ini masih bekerja sebagai penambang pasir.

‪“Barangkali secara ekonomi, pekerjaan penambang lebih menjanjikan keuntungan. Tapi banyak dampak buruknya selain merusak jalur transportasi,” ungkap Edy Harmanta, Camat Cangkringan, Jumat (23/9).

‪Di samping itu dijelaskan Edy, pekerjaan menambang pasir dirasa sulit untuk dijadikan gantungan nafkah dalam jangka waktu lama. Pasalnya, material pasir yang ditambang lambat laun akan habis.

‪“Kalau pasirnya sudah habis, mereka lantas akan mencari kerja dimana. Beda dengan peternakan sapi yang prospeknya berkelanjutan,” katanya.

‪Usaha budidaya sapi perah juga bisa dimanfaatkan oleh warga yang secara kelas ekonomi masih berada di tingkatan menengah ke bawah. Terutama warga korban erupsi Merapu yang sekarang tinggal di hunian tetap (huntap).

‪Hanya saja, kata Edy, ada kendala yang dihadapi warga huntap jika ingin menambah hewan ternaknya. Sebab, lahan yang ada hanya terbatas sehingga mereka kesulitan untuk memperluas kandang.

‪Dia berharap ada solusi dari pemerintah daerah untuk membantu peternak dalam mengembangkan usahanya. Mengingat, potensinya cukup besar bahkan jumlah populasi sapi di Kecamatan Cangkringan mencapai 4.000 ekor.

‪Sementara itu, Kepala Bidang Peternakan, Dinas Pertanian Perikanan dan Kehutanan (DPPK) Kabupaten Sleman, Ir Suwandi Azis mengakui, saat ini belum ada program bantuan perluasan kandang ternak di kawasan huntap. Namun dia menyarankan kepada peternak agar mengajukan usulan ke Pemda.

‪“Dicoba saja mengajukan bantuan ke Pemda. Jika disetujui, kami akan memproses,” katanya. (***/Mc Sleman/Kus)