Diskes Pelalawan Ajak Warga Kembali Terapkan PHBS

:


Oleh Prov. Riau, Senin, 15 Agustus 2016 | 12:05 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 150


Pelalawan, InfoPublik  - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang terjadi di Kabupaten Pelalawan semakin kian mengkhawatirkan.Sejak delapan bulan terkahir (Januari-Agustus,red), Dinas Kesehatan (Diskes) Pelalawan telah menemukan sebanyak 72 kasus DBD.

Dan bahkan, kasus penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk aedes aegypti telah merenggunt satu korban jiwa atasnama Nurilham (6) warga Desa Sialang Indah Kecamatan Pangkalan Kuras. 

" Ya dari 72 kasus DBD yang terjadi hingga delapan bulan terakhir ini, satu di antaranya meninggal dunia. Pasiennya atas nama Nurilham usia enam tahun meninggal dunia akibat DBD dan sempat dirawat rumah sakit pada pada akhir bulan Maret lalu, tapi nyawanya tidak tertolong," ujar Kadiskes Pelalawan dr Endid Romo Pratiknyo melalui Kabid P2PL Khairul Apt, Minggu (14/8) di Pangkalan Kerinci.

Kata mantan Kabid Penempatan Kerja Disnakertrans Pelalawan ini, atas temuan sebanyak 72 kasus DBD tersebut, pihaknya terus melakukan pemantauan dan pengawasan penyebaran penyakit menular DBD.

Salah satu upaya yang dilakukan pihaknya yakni gencar melakukan fogging disejumlah daerah rawan DBD. Hanya saja, fogging tersebut tidak memutus mata rantai penyebaran dan penularan penyakit DBD ini.

Pasalnya, fogging hanya membunuh nyamuk dewasa, sementara untuk membunuh jentik nyamuk berbahaya ini harus masyarakat harus melakukan gotong royong dan 3M plus (menguras, menutup dan menimbun) serta menaburkan bubuk Abate. 

" Jadi, masalah DBD ini juga diperlukan peran serta dari masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungannya masing-masing. Untuk itu, maka saat ini kita terus gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar dapat meningkatkan kesadaran untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS),"jelasnya.

"Selain itu, saat ini kita juga terus menggalakkan melakukan gerakan abatesasi pada saluran air yang ditemukan jentik nyamuk, sehingga dapat memtutus mata rantai pengembangbiakan nyamuk penyebar penyakit mematikan yakni DBD serta mengaktifkkan kader jumantik. Dengan demikian, maka penyebaran potensi DBD ini dapat dicegah dan diminimalisir," sebutnya.(MC Riau/Iin/eyv)