Sektor Pariwisata Masih Jadi Unggulan di Sleman

:


Oleh MC Kabupaten Sleman, Senin, 15 Agustus 2016 | 09:27 WIB - Redaktur: Tobari - 1K


Sleman, InfoPublik - Terpilihnya Kabupaten Sleman sebagai pilot project pembangunan pariwisata berkelanjutan, semakin meningkatkan motivasi jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman dalam mengelola berbagai potensi kepariwisataan di Kabupaten Sleman.

"Apalagi pada saat ini sektor pariwisata masih menjadi salah satu sektor unggulan di Kabupaten Sleman. Jika dilihat dalam tiga  tahun terakhir ini saja, jumlah wisatawan baik mancanegara maupun domestik, terus mengalami peningkatan," kata Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi Dra Sudarningsih MSi di Sleman, Kamis (11/8).

Pada tahun 2013 jumlah wisatawan mancanegara maupun domestik mencapai 3.613.577 orang, meningkat di tahun 2014 menjadi 4.171.847 orang, meningkat kembali di tahun 2015 menjadi 4.986.509 orang.

"Kontribusi PAD sektor pariwisata terhadap PAD Kabupaten juga terus meningkat, pada tahun 2014 sebesar 15,21% meningkat menjadi 16,32% pada tahun 2015," katanya.

Menurutnya, berkembangnya sektor pariwisata sebagai sektor unggulan di Kabupaten Sleman didukung dengan adanya berbagai objek dan daya tarik wisata. Pada tahun 2015 terdapat 99 objek dan daya tarik wisata, di antaranya wisata alam, wisata candi, wisata museum, wisata agro, wisata pendidikan, wisata monumen, wisata kuliner dan wisata sejarah.

Disamping itu, keberadaan usaha sarana wisata di Kabupaten Sleman juga menjadi daya dukung bagi peningkatan wisatawan. Pada tahun 2015 tercatat usaha sarana wisata terdiri dari hotel bintang dan hotel melati sebanyak 183 hotel, jasa kuliner sebanyak 73 restoran dan 251 rumah makan serta 152 hiburan umum.

Saat ini Pemkab Sleman terus mengembangkan desa-wisata sebagai salah satu unggulan destinasi wisata wilayah. Pengembangan desa wisata di Sleman dipadukan dengan program kegiatan bidang lain seperti pertanian, perikanan, perindustrian dan lingkungan.

“Melalui desa wisata, wisatawan dapat ikut mempelajari berbagai hal yang telah menjadi budaya masyarakat serta kearifan lokal setempat,” katanya. 

Kabupaten Sleman, lanjutnya, telah memiliki 38 desa wisata yang berbasis pada pemberdayaan masyarakat sekitar, 10 di antaranya sudah mandiri. Keberadaan desa wisata di Sleman mempunyai multiplier effect terhadap aktivitas ekonomi, pembangunan fisik, sosial dan budaya di masyarakat.

Sehingga keberadaan desa wisata memiliki kontribusi positif terhadap kesejahteraan masyarakat. "Pembangunan pariwisata berkelanjutan merupakan program nasional yang harus kita dukung," tutur Sudarningsih.

Perlu dipahami bahwa kerjasama untuk mensukseskan pembangunan pariwisata berkelanjutan diperlukan kerjasama dan sinergisitas seluruh jajaran baik SKPD terkait maupun stakeholder lainnya sesuai peran dan fungsi masing-masing, mengingat keberhasilan program ini tidak hanya menjadi tanggungjawab sektor tertentu saja.

Untuk itu kepada  seluruh jajaran SKPD terkait dan stakeholder lainnya yang terlibat, untuk dapat memberikan dukungan bagi keberhasilan program yang saat ini tengah dilaksanakan di Desa Wisata Pulesari sebagai pilot project pembangunan pariwisata berkelanjutan. (***/MC Sleman/toeb)